Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmy Diani, menyatakan bakal terus berkoordinasi dengan Polres Banten dan pimpinan daerah-daerah lain menyusul temuan aktivitas terorisme yang marak di wilayahnya.
Airin khawatirkan perkembangan keamanan di Tangsel menyusul penggerebekan teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror di Jalan H. Dewantoro, Gang H Hasan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, di malam Tahun Baru (Selasa malam, 31/12).
Hal itu dikatakan Airin saat dijumpai di kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/1). Airin sebetulnya datang ke KPK untuk menjenguk suaminya, Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan, yang ditahan di Rutan KPK di kompleks kantor lembaga anti korupsi itu.
Airin menyatakan juga bahwa pihaknya terus mengajak dan mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Caranya dengan menggalakkan siskamling dan tamu 24 jam wajib lapor.
"Banyak sekali 'kontrakan' baik rumah maupun kamar yang biasanya hanya lapor ke tingkat RT," kata Airin.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya telah membuat kebijakan dan memerintahkan Camat dan Lurah agar lebih selektif dalam melakukan pendataan terhadap tiap warganya.
"Agar melakukan pendataan tidak sampai RT saja, tapi ditembuskan ke tingkat kelurahan sehingga kami bisa mengawasi," demikian Airin.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan di Ciputat pada malam tahun baru. Dalam aksi penggerebekan yang memakan waktu hingga Rabu pagi tahun baru itu, enam terduga teroris berhasil dilumpuhkan setelah ditembak mati Tim Densus 88.
Identitas para terduga teroris itu sudah diketahui Polri. Mereka adalah Daeng alias Dayat Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alis Sabar, Hendi, dan Edo alias Amril.
[ald]
