Berita

Boediono/net

Timwas hanya Mau Klarifikasi ke Boediono Bukan Investigasi

SABTU, 07 DESEMBER 2013 | 09:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tim Pengawas Century ingin kembali memanggil Wakil Presiden Boediono karena ada beberapa keterangan yang ia sampaikan usai diperiksa KPK pada Sabtu (23/11) lalu berbeda dengan apa yang ia sampaikan saat diundang Pansus pada awal 2010 lalu.

Saat itu, Boediono diperiksa KPK sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia terkait kasus bailout Bank Century. "Kami ingin jadikan panggilan itu sebagai klarifikasi, bukan investigasi," jelas anggota Timwas Century, Hendrawan Supratikno, dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, pagi ini (Sabtu, 7/12).

Beberapa keterangan yang akan diklarifikasi itu antara lain, soal dana talangan yang terus membengkak dari Rp 630 miliar menjadi akhirnya Rp 6,7 trilun yang merupakan kewanangan Lembaga Penjamin Simpanan.


Timwas juga ingin mengklarifikasi pernyataan Boediono bahwa proses pemberian dana talangan itu adalah pengambilalihan, bukan penyelamatan. Kalau penyelamatan melibatkan pemegang saham, dalam hal ini Robert Tantular bersama Rapat Ali dan Hesyam Al Waraq. "Kalau pengambilalihan tidak ikut dilibatkan," jelas politikus PDI Perjuangan ini.

Selain itu, Timwas juga akan menanyakan soal surat kuasa yang diberikan Boediono kepada pejabat BI untuk memberikan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century. Termasuk yang ingin dikonfirmasi adalah keterangan Boediono dalam rapat pada 19 September 2008 sore dengan Jusuf Kalla sebagai acting Presiden saat itu kondisi ekonomi Indonesia disebut solid, percaya diri dan siap menghadapi krisis ekonomi.

"Tapi malam harinya ada rapat dengan atmosfir yang bertolak belakang, Indonesia seakan-akan mau kiamat. Ini kan perlu ditanyakan," tegasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya