Berita

Save Our World

JUMAT, 06 DESEMBER 2013 | 12:12 WIB | OLEH: FRITZ E. SIMANDJUNTAK

“…Let’s be One Together. Make a change forever.  We can do it if we just try. Save our World from our own destruction.  It’s time to make a difference. All it takes is you and I…”

Itulah penggalan kalimat lagu “Save Our World” yang diciptakan oleh SBY dengan lirik lagu oleh Jeffrey Pescato.  Pada saat acara resepsi pernikahan puteri Peter Sondakh, penyanyi legendaris Peabo Bryson secara mengejutkan menyanyikan lagu tersebut di depan SBY dan PM Malaysia Najib Razak.

Memang perhatian SBY terhadap kelestarian lingkungan sangat besar. SBY sangat prihatin atas kelakuan manusia yang seringkali merusak buminya sendiri. Sebagai upaya mensukseskan Konferensi Internasional Perubahan Iklim di Bali tahun 2007, SBY  pernah juga mencipatakan lagu “Save Our Planet” yang dinyanyikan oleh penyanyi Elfa Singers.

Buat SBY dan juga pencipta musik di seluruh dunia, musik adalah bahasa universal di dunia yang bisa merupakan “soft power” dalam mengkomunikasikan bermacam pesan kepada dunia.  Sebuah lagu diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat di dunia.

Kita tentu ingat lagu “Imagine” yang diciptakan oleh John Lennon.  Pesan lagu tersebut sangat baik dan musiknya begitu indah dan abadi untuk selalu didengar.  Yaitu agar semuanya bersatu dan damai dalam cinta dan kasih. Sehingga tercipta satu dunia dan satu bangsa. Mantan Presiden AS Jimmy Carter menyatakan bahwa hampir di seluruh dunia yang dikunjunginya, lagu Imagine dimainkan hampir sama seringnya dengan lagu kebangsaan.

Lagu-lagu di masa awal kemerdekaan RI pernah memberikan inspirasi dan menggelorakan semangat perjuangan para pendiri republik ini.  W.S Supratman ketika menciptakan lagu “Indonesia Raya” tentu tidak pernah menduga bahwa lagu tersebut akan dijadikan pemerintah sebagai lagu kebangsaan hingga saat ini.

Visi dan misi yang tertuang dalam 3 bait lagu Indonesia Raya sangat jelas.  Di mana bait pertama memberi inspirasi tentang persatuan Indonesia.  Dilanjutkan dengan bait ke dua yang harus dilaksanakan oleh pemerintah yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang sejahtera dan bahagia. Bait lagu Indonesia Raya ditutup dengan bait ketiga tentang Indonesia abadi.

Seringkali kita mendengar banyak kritik tentang seringnya SBY mengeluarkan album lagu.  Kalau tidak salah sudah tiga album dikeluarkan oleh SBY. Kritik disampaikan masyarakat karena sebagai orang nomor satu di negara ini, SBY diharapkan lebih fokus kepada masalah-masalah aktual yang dihadapi bangsa saat ini.  Seperti kasus korupsi, ataupun diskriminasi terhadap aliran dan agama.

Tetapi apa yang dilakukan SBY adalah sebenarnya merupakan ekspresi dari seseorang, yang kebetulan saat bersamaan menjadi Presiden. Dalam konsep sosiologi Erving Goofman memperkenalkan teori “Dramaturgi” di mana setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk berkomunikasi dengan publik.

Menurut Goofman kita sebenarnya hidup di atas panggung di mana setiap individu manusia merupakan aktornya. Dan tujuan setiap aktor adalah penerimaan penonton akan pesan yang disampaikan.  Dengan demikian tujuan dramaturgi adalah memahami peran dari setiap aktor agar tercipta interaksi yang akan memberikan makna tersendiri bagi penonton.  Oleh Goffman, tindakan diatas disebut dalam istilah  “impression management”.

Dalam konteks dramaturgi itupulalah banyak anggota masyarakat yang menolak SBY memainkan peran sebagai seorang aktor musisi yang berkomunikasi lewat lagu dalam mencapai tujuan yang diharapkan SBY.  Masyarakat lebih berharap agar SBY berkomunikasi lewat tindakan dan ketegasan sebagai seorang Presiden.  Meskipun pesan dan nada-nada yang disampaikan oleh SBY lewat lagu Save the World sangat bagus.

Tanggal 5 Desember 2013, dalam usai 95 tahun, Nelson Mandela menghembuskan nafasnya di rumahnya di kota Johannesburg Afrika Selatan. Mandela dikenal sebagai figur moral yang sangat peduli terhadap kebenaran.

Meskipun selama 27 tahun menjalani masa kurungan,  saat terpilih sebagai Presiden melalui pemilu yang demokratis,  langkah pertama Mandela untuk memperbaiki kondisi negerinya yang kacau balau adalah melakukan promosi persatuan dan rekonsiliasi nasional.  Di mana para tahanan politik diberikan amnesti.

Di samping itu Mandela juga mendirikan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.  Komisi ini dipimpin oleh Uskup Desmon Tutu, penerima nobel perdamaian, untuk mengembalikan persatuan bangsa di seluruh Afrika Selatan.  Dia tidak ingin terjadi politik balas dendam karena negaranya lebih memerlukan kesembuhan dari pada keadilan.

Mandela ternyata berhasil memberikan kesembuhan hati bagi rakyatnya.  Seorang ibu tua renta yang keluarganya disiksa dan mati oleh petugas polisi kulit putih bernama Van der Broek di pengadilan menyatakan bahwa dia hanya meminta agar Van der Broek mengumpulkan abu mayat keluarganya.  Agar dia bisa mengubur mereka sebagaimana mestinya orang meninggal.

Lebih dari pada itu, untuk menunjukkan bukti bahwa ibu tua renta sudah mengampuni Van de Broek, dia secara khusus mengajukan permintaan tambahan.  Agar Van der Broek dua kali dalam sebulan datang ke kampung si ibu utnuk menghabiskan waktu satu hari bersama dia dan turut membagi kasih dengan anak-anak lain yang membutuhkan.  “Saya juga ingin memeluk Van der Broek, sehingga ia merasakan bahwa pengampunan saya ini sungguh-sungguh,” tutur si ibu tersebut.

Dalam kaitan dengan teori Dramaturgi tersebut, melalui kebijakan rekonsiliasi, ternyata Mandela berhasil mengajarkan kepada bangsanya dan dunia tentang pemberian maaf secara tulus.  Keberhasilan itu membawa Mandela mendapat penghargaan sebagai “Bapak Bangsa” dan memperoleh nobel perdamaian.  Dengan caranya tersendiri Mandela telah mengajarkan kita semua bagaimana menyelamatkan bangsa dan dunia (Save our Nation and World).

Selamat jalan sang pemimpin perdamaian dunia! [***]

Penulis adalah sosiolog dan tinggal di Jakarta.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya