Berita

Mahfud MD/net

Politik

Mahfud MD: Masyarakat harus Aktif Kawal Parpol dalam Menyeleksi Kepemimpinan Nasional

MINGGU, 01 DESEMBER 2013 | 06:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Masyarakat harus banyak berperan aktif mendorong partai politik (parpol) untuk melahirkan pemimpin nasional yang berpihak pada rakyat.

Jika masyarakat pasif, tidak peduli dengan perkembangan parpol, maka parpol lebih banyak berfungsi sebagai bentuk-bentuk rekayasa politik. Akibatnya akan melahirkan pemimpin nasional yang tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat.

Demikian ditegaskan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dalam Diskusi Nasional Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKI) “Seleksi Kepemimpinan Nasional, Penjaringan Amanat Rakyat Vs Rekayasa Politik” di Gereja Theresia, Jakarta, Sabtu (30/11).  Pembicara lain dalam acara yang dipandu Agung Rangkuti (Presidium ISKI) itu adalah wartawan senior Dr. Trias Kuncahyono.


Dalam rilisnya, Mahfud MD mengemukakan bahwa jika dibiarkan, dalam arti masyarakat tidak peduli dengan prilaku parpol, sudah pasti parpol akan berubah dari yang semula menjadi instrumen demokrasi yang sangat positif dan bisa memberi harapan untuk menyejahterakan rakyat, menjadi instrumen oligarki di mana parpol hanya menjadi ajang kepentingan sekelompok elite. Artinya, parpol hanya sibuk dengan urusan politik prosedural lima tahun sekali dan tidak ada urusannya dengan perjuangan kesejahteraan rakyat.

Solusinya, menurut Mahfud, parpol akan melahirkan pemimpin nasional yang ideal jika dikawal dengan baik oleh masyarakat. Sementara pemimpin yang ideal, menurut Mahfud adalah sosok tokoh dengan kriteria yang mempunyai sifat-sifat alam, yakni, surya (tegas), candra (bulan), buana (tempat berpijak), kartika (memandu), angkasa (lapang dada), banyu (menyuburkan harapan) dan angin (ketegasan dalam penegakan hukum).

“Oleh karena itu, aktiflah masyarakat mengawal parpol agar seleksi kepemimpinan nasional melahirkan pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat,” tegasnya.

Dia menekankan, peran masyarakat sangat penting dalam membentuk kepemimpinan nasional. Artinya, pengajuan pemimpin nasional oleh parpol sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, harus mempertimbangkan aspirasi masyarakat.

"Sehingga, seleksi kepemimpinan nasional tidak elitis hanya menggambarkan kepentingan partai politik belaka, melainkan juga menjadi kepentingan masyarakat. Oleh karena itu seyogyanya parpol memiliki sistem rekrutmen kader pemimpin nasional dengan cara yang lebih transparan," demikian Gurubesar Universitas Islam Indonesia ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya