Berita

Syahganda nainggolan/net

Amien Rais Belah Kubu Jokowi dan Anti-Jokowi

JUMAT, 27 SEPTEMBER 2013 | 14:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemilihan Presiden 2014 masih sekitar 10 bulan lagi. Tapi, pertarungan politik jelang hajatan lima tahunan itu sudah memasuki babak baru, yang semakin ganas.

Yaitu, serangan langsung kepada Joko Widodo, kader PDIP yang memiliki elektabilitas paling kinclong, sudah dimulai.

Adalah pendiri PAN, M. Amien Rais yang menabuh genderang perang. Di hadapan civitas akademika Universitas Diponegoro, Semarang, ketika menyampaikan kuliah umum Intervensi Asing Dalam Politik Luar Negeri Indonesia Selasa kemarin, Amien mengakui sikap merakyat Jokowi membuat masyarakat 'trenyuh' sehingga Gubernur DKI Jakarta itu menjadi sangat populer.


Namun, Amien mengingatkan, masyarakat jangan sampai memilih presiden berdasarkan popularitas. Jika Jokowi terpilih sebagai presiden karena popularitasnya,  dia bisa bernasib seperti Joseph Estrada, yang dijatuhkan setelah kurang dari sembilan bulan memenangi Pilpres Filipina dengan angka meyakinkan.
 
"Amien juga menilai Jokowi gagal di Solo ketika Walikota. Saat itu Solo jadi kota termiskin. Serangan ini yang kedua kepada Jokowi. sebelumnya Amin menuduh Jokowi tidak nasionalis," ujar Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan (Jumat, 27/9).

Apa gerangan maksud serangan Amien tersebut?

"Serangan politik hal lumrah dalam perebutan kekuasaan era demokrasi. Itupun dialami Jokowi di pilgub," jawab Syahganda.

Namun, yang penting dicatat adalah dua hal. Pertama, Amien telah melakukan positioning politik yang membelah kubu Jokowi versus non-Jokowi untuk 2014. Kedua Amien memposisikan Jokowi sebagai rival utama, bukan Megawati.

Karena itu, jelasnya, Amien sedang membakar spirit front anti Jokowi dan berharap Hatta dan Prabowo atau lainnya segera eksis. Sedangkan kubu SBY siap dengan capresnya via konvensi.

"Mampukah Jokowi bertahan?" tanya Syahganda mengakhiri. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya