Berita

ilustrasi, impor beras

Bisnis

Mentan Bakal Impor Beras Lagi 500 Ribu Ton

Alasannya Komsumsi Naik Terus
SENIN, 08 JULI 2013 | 09:32 WIB

Pemerintah memperkirakan, konsumsi beras akan meningkat pada 2014. Oleh karena itu, impor beras kemungkinan dilakukan pemerintah tahun ini.

“Ya, bisa saja impor 500 ribu ton. Tetapi kita surplus sampai akhir tahun mencapai 5 juta ton dan tidak akan impor,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana.

Ia mengatakan, saat ini produksi gabah kering mencapai 70 juta sehingga terjadi surplus sampai akhir tahun. Menurutnya, dari 70 juta gabah kering giling akan menghasilkan 39 juta ton beras. Sementara itu, kebutuhan beras secara nasional 34 juta ton.


Produksi beras yang mencapai 39 juta ton, sebagian masuk ke pasar rakyat dan sebagian masuk ke Badan Urusan Logistik (Bulog). Penyerapan Bulog mencapai 13 ribu ton beras, per hari.

Dia mengatakan, beras yang masuk ke pasar Cipinang penyerapannya hampir mencapai 2.000-3.000 ton per hari. Angka tersebut pada saat yang bersamaan mengalir ke pasar sembako.

Hal senada dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono. Menurutnya, ingga akhir tahun masih ada potensi impor beras 500 ribu ton untuk memantapkan stok akhir tahun.

Jika penyerapan beras dari petani lokal oleh Bulog hingga akhir tahun relatif bagus, kata Mentan, maka sampai akhir tahun stok beras di gudang Bulog bisa mencapai 1,5 juta ton. “Kalau stoknya akhir tahun bisa mencapai 1,5 juta ton, maka kita tidak perlu impor beras,” ucapnya.

Namun Suswono menggarisbawahi jika pemerintah menginginkan stok di gudang Bulog mencapai 2 juta ton sampai akhir tahun ini, maka harus ada tambahan stok di antaranya melalui impor beras.

Peneliti Pusat Pangan dan Gizi UGM Umar Santoso mengatakan, pemerintah perlu mengurangi impor pangan, meski kebijakan itu diambil untuk meningkatkan ketersediaan pangan.

“Kebijakan impor pangan dinilai lebih berpihak kepada pengusaha dan importir dibandingkan petani. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan luasan lahan pangan dan pengembangan industri hulu dan hilir pertanian,” kata Umar.

Menurutnya, kebijakan impor pangan perlu ditinjau kembali, karena pemerintah terkesan tidak ada usaha untuk menghentikan dan mengurangi impor pangan.

“Ketersediaan pangan di masyarakat didominasi pangan impor,” kata Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM itu.

Ia mengatakan, hal itu disebabkan komitmen pemerintah untuk meneggakkan kedaulatan pangan dirasakan masih sangat minim.

“Dibutuhkan political will yang kuat jika pemerintah ingin menegakkan kedaulatan pangan di negeri ini,” cetusnya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya