Berita

NASKAH UN/IST

Wawancara

Pusat Lebih Baik Tak Usah Ambil Alih Materi UN Lagi

SENIN, 15 APRIL 2013 | 13:31 WIB

Materi Ujian Nasional (UN) sebaiknya dikembalikan kepada masing-masing provinsi untuk pengadaannya.

Demikian saran dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Alfons Bunga Naen menanggapi penundaan UN SMA di Nusa Tenggara Timur tahun ajaran 2013 ini.

"Ini untuk menghindari kemacetan saat melakukan penyaluran yang berdampak kepada penundaan UN sebagaimana yang terjadi saat ini," kata Alfons di Kupang.


Dia mengatakan, penundaan UN yang sudah terjadwal sebelumnya secara nasional, akan sangat mengganggu stabilitas psikologis siswa dalam menghadapi ujian akhir tersebut. Karenanya ia mengusulkan agar materi UN bisa dicetak sendiri oleh masing-masing provinsi. Hal ini pernah dilakukan sebelumnya dan tidak pernah mengalami kendala.

Dia menilai, pengambialihan pencetakan materi UN yang terpusat, dalam dua tahun ajaran terakhir sesungguhnya tidak perlu dilakukan oleh pemerintah.

"Ini yang kita sayangkan, ternyata membawa dampak buruk bagi pelaksanaan dan jadwal UN itu sendiri, serta mengganggu psikologis siswa," katanya.

Kondisi ini bisa jadi preseden buruk. Sebab, jika hasil UN untuk NTT dan 10 provinsi lainnya menempati hasil terbaik, akan ada penilaian 'miring' karena kondisi penundaan itu.
Begitu pun sebaliknya, jika hasilnya kurang memuasakan, akan ada penilain buruk, berkaitan dengan tingkat akademik seluruh siswa di 11 provinsi itu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggeser jadwal ujian di sebelas provinsi kawasan Indonesia Tengah menjadi Kamis (22/4) yang awalnya mulai Senin esok (15/4). Kesebelas provinsi itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimatan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo dan Sulawesi Barat.[ant/wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya