.Pimpinan KPK semakin solid setelah ada putusan Komite Etik mengenai bocornya sprindik Anas Urbaningrum.
“Putusan itu memberikan inÂtrospeksi bagi kami. Ini membuat kami semakin solid untuk meÂlakukan pencegahan dan pemÂberantasan korupsi,†kata Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Komite Etik memutuskan Ketua KPK AbraÂham Samad lalai. Sebab, tak meÂngaÂwasi sekretaris pribadinya, Wiwin Suwandi, yang membocorÂkan draft surat perintah penyiÂdikan (sprinÂdik) Anas UrbaningÂrum.
Selain itu, Abraham juga diÂniÂlai tidak dapat berkomunikasi baik dengan pimpinan KPK lainÂnya. Terutama, terkait kasus pemÂbuatan konsep sprindik atas nama Anas Urbaningrum.
Zulkarnaen selanjutnya meÂngaÂtakan, ke depan komunikasi antar pimpinan akan lebih intenÂsif mengÂingat tugas yang begitu banyak.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa komunikasi sekarang ini sudah membaik?Ya, komunikasi semakin memÂbaik. Kekompakan antar pimÂpinan KPK adalah kewajiÂban, itu samÂpai saat ini masih terus terjaga.
Di sini diuji kenegarawanan maÂÂÂsing-masing pimpinan. Kami harus menyadari bahwa posisi kaÂmi ini adalah pejabat publik yang menjadi sorotan masyaraÂkat. Kami menjalankan amanah, sehingga harus memahami dan menjalankan tugas yang mulia ini dengan baik.
Banyak kalangan menilai ada perpecahan KPK, ini baÂgaiÂmana?Saya kira itu keliru. Kalau di anÂtara kami ada perpecahan beÂrarti tugas ini tidak dijalankan seÂcara amanah. Buktinya, kami teÂtap jalan, berÂkomunikasi dan beÂkerja seperti sediakala.
Apa selama ini tidak tergangÂgu komunikasinya?Hubungan kami baik-baik saja kok...
Ada anggapan pasca putuÂsan Komite Etik itu menimÂbulkan masalah, apa benar?Tidak ada kok. Pasca putusan Tim Komite Etik akan menÂjadi bahan pembelajaran yang saÂngat berharga. Tentunya kami tidak ingin hal itu terulang.
Bagaimana mencegahnya?Sebenarnya itu kan bisa dilakuÂkan dengan mudah. Mulai dari hal-hal sekecil apa pun itu harus melalui pertimbangan yang beÂnar-benar matang dan diputusÂkan secara bersama-sama.
Anda yakin ini akan dilaÂkukan?Ya pasti. Karena setelah putuÂsan Komite Etik itu membuat kaÂmi semakin solid, bekerja lebih baik lagi, dan lebih hati-hati lagi.
Apa benar Abraham Samad menyatakan putusan itu berlebihan? Ah, kalau itu saya tidak tahu. SaÂya tidak mau komentari. Kami kan hadir semua saat putusan itu dan media juga tahu.
Bagaimana dengan posisi Wiwin Suwandi?Kan sudah ada putusan Dewan Pertimbangan Pegawai (DPP)-nya.
Apa putusannya?Tentu akan menjalankan seperÂti putusan Komite Etik itu yang menyebutkan Wiwin melakukan pelanggaran berat.
KPK ini kan lembaga negara dan lembaga publik. Setiap peÂgaÂwai itu harus dibekali dari sisi administrasi publik yang baik, kedisplinan dalam meÂlakÂsanaÂkan tugas-tugas.
Artinya, setiap karyawan di KPK itu harus bisa memilah maÂna informasi yang bisa disamÂpaiÂkan ke publik dan mana yang tiÂdak bisa. Nah, itu kan harus diÂmaÂÂnajemen dengan baik.
Kalau sekarang bagaimana?Saat ini kinerja KPK sudah baik. Sebab, masing-masing unit sudah bekerja sesuai deÂngan tuÂgas pokok dan fungsiÂnya. Ini tenÂtu memerlukan kondisi yang kondusif agar bisa berbuat lebih optimal.
Kondisi yang kondusif itu diÂbutuhkan juga agar para personel KPK bisa secara kreatif melakuÂkan terobosan untuk memberanÂtas korupsi. [Harian Rakyat Merdeka]