Kepolisian terus mengumpulkan bukti untuk mencari pelaku penembakan empat preman di tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
“Insya Allah kami akan menemukan titik terang atas kasus ini. Kami minta masyarakat bersabar,†kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, kepada Rakyat Merdeka, Rabu (27/3).
Boy berjanji Kepolisian akan menegakkan hukum seadil-adilnya demi mengungkap kasus tersebut. Tidak ada yang ditutup-tutupi.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa saja yang dilakukan kepolisian untuk tuntaskan kasus ini?Polri berupaya melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hal itu dilakukan agar insiden yang terjadi di Lapas Cebongan, Sleman ini bisa didapatkan titik terang dan pelakunya terungkap.
Sudah sejauh mana penyelidikan itu?Tahapan penyelidikan itu sebagian sudah selesai, yakni mengumpulkan petunjuk-petunjuk atau bukti-butik lapangan.
Dalam olah TKP itu ada beberapa petunjuk dan bukti kuat yang sudah didapatkan.
Apa itu?Kami sudah mendapatkan 45 saksi dalam insiden itu, 31 selongsong peluru.
Kemudian 45 saksi masuk proses pendalaman keterangan mengenai kronologis kejadian. Sedangkan 31 selongsong peluru itu tentu akan kita teliti atau diuji oleh tim labfor Polri.
Siapa saja ke 45 saksi itu?Sipir penjara ada 10 orang dan tahanan yang melihat proses pembunuhan itu. Keterangan saksi itu akan digunakan untuk menelusuri dan menyelesaikan insiden ini. Pokoknya, penyelidikan lanjutan itu sedang berproses.
Kabarnya empat korban itu disiksa sebelum dibunuh, apa benar?Kalau masalah penyiksaan itu tentu masih didalami lagi dari saksi-saksi yang ada. Korban kan sudah meninggal dunia, tentu kami akan lihat laporan outopsinya. Kan menimbulkan kematian itu sendiri sudah lebih dari siksa atau dianiaya.
Komnas HAM, Kontras dan lainnya mengumpulkan data, apa akan menggali data mereka?Ha-ha-ha, data penelusuran terhadap kasus ini sudah melangkah lebih jauh. Kan sebelumnya sudah dilakukan olah TKP dan penggalian keterangan saksi.
Mungkin ada data penting yang didapat mereka?Ya. Tentunya kami tetap akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak-pihak yang mau memberikan kontribusi kepada Polri, guna percepatan penyelidikan, penelusuran dan penyelesaian kasus ini.
Apa TNI juga diminta bantuan dalam penyelidikan ini?Ya. Tentunya siapa saja yang dapat memberikan kontribusi harus dijalin kerja sama yang baik, termasuk TNI.
Apa benar insiden ini seperti operasi atau misi yang rapi dan terencana?Semua itu kan bisa kita lihat dari penggalian informasi dari saksi untuk memberikan gambaran di lapangan mengenai proses terjadinya insiden itu.
Tidak usah pusing-pusing, kita lihat saja faktanya seperti apa dan keterangan saksi seperti apa. Tapi yang jelas itu dilakukan secara sitematis, cermat, dan cepat. Kemudian ada sandi khusus dalam berkomunikasi. Ini semua terus diselidiki.
Apa saja keterangan saksi yang sudah didapat?Wah kalau keterangan saksi itu kan bagian dari penyelidikan. Maaf saya tidak bisa saya beberkan. Nanti saya akan menyalahi aturan kalau dibeberkan.
Bukankah uji balistik bisa menentukan senjata apa yang digunakan?Sampai saat ini sedang diperiksa.
Dari selongsong peluru, apa tidak bisa diketahui pelakunya dari kelompok mana?Kami tidak bisa menjawab.
Kan bisa dikombinasikan dari keterangan saksi yang melihat senjatanya?Ya yang pasti itu adalah senjata laras panjang. Kalau bicara senjata ada perdagangan gelap senjata di Indonesia yang digunakan oleh kelompok-kelompok terorisme. Bahkan ada lokasi-lokasi yang dijadikan jalur penyelundupan senjata itu.
Di mana itu?Di antaranya di bagian selatan Filipina yang berbatasan dengan Sulawesi dan perbatasan dengan Malaysia, yakni Kalimantan. Itu adalah jalur-jalur jaringan teroris untuk mendapatkan senjata dan sudah ditangkap orang-orangnya.
Siapa itu?Abu Omar Cs, yang merupakan jaringan terorisme. Tapi bisa saja selain Abu Omar yang belum terungkap.
Ada keganjilan 4 tahanan Polda DIY dipindah ke Lapas Cebongan, ini bagaimana?
Tidak ada keganjilan kok. Memang kondisi kamar tahanan sedang rusak dan akan dilakukan renovasi.
Tapi ada yang memberitakan kamar tahanan Polda DIY tidak ada yang rusak, tanggapan Anda?Wah, itu data dari mana. Penjelasan dan fakta yang kami ketahui memang kamar tahanan Polda rusak dan akan dilakukan perbaikan kok. Karena keterangan itu kami dapat dari Polda DIY secara langsung.
Apakah intelijen kepolisian tahu sebelum insiden ini terjadi?Kami belum dapat info dari intelejen kepolisian.
Intelijen kepolisian bekerja nggak sih?Ha-ha-ha, intel pasti bekerja. Terus bekerja sampai sekarang. Tapi apakah sebelum insiden itu mereka mencium ada rencana-rencana itu, kami kan belum dapat memastikannya.
O ya, berapa lama penyelesaian kasus ini?Kami tidak bisa katakan berapa lama penyelidikan yang dilakukan. Kami akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan data-data yang dimiliki. [Harian Rakyat Merdeka]