Kepolisian menunggu hasil penyelidikan TNI terkait pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
“Kami sedang menunggu hasil penyelidikan TNI,’’’kata Timur Pradopo kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, sejumlah oknum TNI melakukan penyerangan terhadap Mapolres OKU, Kamis (7/3). Dalam peristiwa tersebut, empat polisi menjadi korban penganiayaan.
Detasemen Polisi Militer (Denpom) telah memeriksa 30 orang yang diduga terlibat penyerangan. Ke-30 anggota TNI tersebut merupakan anggota Batalyon Artileri Medan (Armed) 15/Kodam II Sriwijaya.
Timur Pradopo mengatakan, kalau yang menjadi ranah Kepolisian untuk menanganinya, Polda Lampung sudah melakukan penyelidikan.
“Semua sedang ditangani oleh Polda Lampung. Kita tunggu saja hasilnya,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Berapa orang yang diproses secara hukum?Kami sedang menunggu hasil dari proses yang sedang berjalan saat ini.
Apa insiden itu muncul karena adanya ego sektoral antara TNI dan Polri?Ah, tidak ada itu. Saya kira ada baiknya kita memberi kesempatan kepada tim penyidik TNI. Kalau yang polisi kan sudah diproses.
Hasil sementara ini apa?Sabar. Tentunya nanti akan kami umumkan. Tenang saja.
Yang mana saja masuk ranah Kepolisian?Saya kira semua sudah jelas, mana yang masuk ranah Kepolisian. Maka kami tangani. Kalau masuk ranah TNI, maka mereka yang akan menanganinya.
Bagaimana kerja sama dengan TNI agar insiden serupa tidak terjadi lagi?Polri selalu melakukan kerja sama dengan seluruh instansi dalam upaya penegakan hukum di Indonesia. Itu dilakukan dengan baik. Karena tidak semua masalah bisa dikerjakan sendiri, harus kerja sama.
Oh ya, aset Irjen Djoko Susilo cukup banyak, apa komentar Anda?Saya tidak bisa berkomentar banyak. Kita ikuti saja proses hukum yang berjalan saat ini.
Maksudnya?Ya, kita amati dan cermati perkembangan apa yang dikerjakan KPK.
Wajar tidak seorang Irjen kekayaannya sebanyak itu?Sekali lagi saya katakan, mari kita ikuti saja perkembangan hukumnya.
Kalau Anda diperiksa KPK apa siap?Semua proses hukum harus tetap berjalan.
Bagaimana dengan persiapan Pemilu 2014?Kita sedang bekerja keras dalam melakukan persiapan pengamanan pemilu 2014.
Apa yang disiapkan?Tentunya seperti penyelenggaraan pesta demokrasi sebelumnya, kami akan siapkan sarana prasarana untuk menciptakan kondisi yang aman dalam penyelengaraan demokrasi di Indonesia.
Ini soal lain. Ada yang minta Densus 88 dibubarkan, tanggapan Anda?Kan sudah jelas semua, harus melalui prosedur yang benar. Kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan insiden, maka perlu diproses, kan itu akan berkembang nantinya. [Harian Rakyat Merdeka]