Berita

Marzuki Alie

Wawancara

WAWANCARA

Marzuki Alie: Kongres Luar Biasa Digelar Setelah Kami Bersatu Dulu

SABTU, 02 MARET 2013 | 09:33 WIB

Pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat tidak akan dilakukan melalui penunjukan. Tapi melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

“KLB akan digelar setelah kami bersatu dulu. Sekarang ini kan kami menata dulu puing-puing yang terpecah,’’ ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, kepada Rakyat Merdeka, Kamis (28/2).

Soal siapa saja calonnya, menurut Ketua DPR itu, semuanya terserah peserta KLB. Tidak bisa disebutkan dari sekarang.


Berikut kutipan selengkapnya;
 
Bukannya Anda salah satu calonnya?
 Kata siapa saya sebagai calon. Yang ada itu kan berita di media massa. Itu hanya isu. Kami belum menentukan siapa calonnya.

Kapan persisnya KLB itu?
Setelah semuanya sudah tertata menjadi baik. Sekarang kami sedang melakukan konsolidasi ke semua kader Demokrat.

Apa saja yang mau ditata itu?
Intinya, menata dulu puing-piung yang terpecah. Kami akui kondisi sekarang kurang kondusif. Sebab, kesalahpahaman. Seolah-olah kasusnya Mas Anas ini adalah kasus politik. Itu yang perlu diluruskan.

Selain itu apa lagi yang diluruskan?  
Pokoknya, semua yang agak berkelok perlu diluruskan.

Kami sedang  menata diri. Biarkanlah partai kami mensinergis diri dulu. Setelah itu KLB digelar.

Khawatir masih banyak pendukung Anas?
Nggak seperti itu. Yang jeals, tidak mungkin KLB sekarang  kalau iklimnya masih begini. Makanya ciptakan dulu sikap cinta terhadap partai. Jangan loyal terhadap simbol. Itu kan tandanya cinta terhadap orang. Kalau cinta partai, berarti urusan cinta terhadap perseorangan harus dihilangkan.

Seberapa banyak loyalis Anas mundur dari Demokrat?
Saya belum tahu persis. Mundurnya Mas Anas pasti bawa kekeceawaan pengikutnya. Tapi yakinlah setelah konsolidasi, setelah Pak SBY memberikan pemahaman dan penjelasan, Insya Allah ini akan segera berakhir.

Bagaimana Anda melihat lembaran berikut dari Anas?
Nggak usah ditanggapi soal halaman per halaman itu. Kalau Nas Anas mau bicara, silakan saja. Kan ada haknya dia buat ngomong.
 
Kami persilakan mau buka, mau bongkar, mau apa pun. Saya hormati Mas Anas. Kami sangat mendukung kalau sikapnya itu untuk menegakkan dan memberantas bila ada korupsi di Demokrat.

Ada yang menduga, halaman berikutnya itu kasus Bank Century, tanggapan Anda?

Silakan saja.  Buka saja. Sampaikan secara lugas dengan  fakta dan data-datanya. Tapi jangan hal ini seolah-olah  ada hubungannya dengan Pak SBY. Kasus ini nggak ada urusannya dengan Presiden dan Demokrat.

Kenapa Anda tidak setuju Anas dipanggil Tim Panwas Century DPR?
Kasus ini bukan hanya sudah terbuka, tapi sudah sangat telanjang. Tidak ada urusannya sama Mas Anas. Jangan pula disangkutpautkan dengan Pak SBY. Tidak ada urusannya dengan Demokrat. Kalau pun ada hanya urusan orang per orang.

Ada juga yang menduga, halaman berikutnya itu soal Ibas diduga menerima Rp 800 juta dari Nazaruddin?
Mas Ibas (Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono) kan sudah jelaskan bahwa tidak menerima sepeser pun uang dari Nazaruddin. Kalau sudah dijelaskan, nggak usah tanya saya lagi. Saya kan nggak tahu. Kalau saya bicara yang nggak tahu pastinya, takut salah ngomong.  
 
O ya, apa Nazaruddin dekat dengan Cikeas?
Nazaruddin itu dekatnya sama Mas Anas. Makanya masuk elite Demokrat. Pak SBY tahu latar belakang Nazaruddin nggak baik, maka sempat dilarang. Saya sudah sampaikan ke Mas Anas.

Kenapa mereka pecah kongsi?
Saya lihat mereka sudah pecah kongsi dari dulu, sebelum Nazaruddin kabur. Tapi soal kenapa mereka pecah kongsi, tanya mereka saja. Masa saya mesti tahu segalanya.Nggak etis kalau saya suka korek-korek persoalan orang lain. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya