Berita

Ratna Sarumpaet

Wawancara

WAWANCARA

Ratna Sarumpaet: Apa Sih Yang Tidak Bocor Di Republik Tercinta Ini

SABTU, 16 FEBRUARI 2013 | 09:30 WIB

Dituding sebagai pembocor pajak Presiden SBY, Ratna Sarumpaet tenang-tenang saja.

“Kalau dituduh sebagai pembocor, itu salah besar. Sebab, saya hanya mendesak KPK untuk mengusut seperti ditulis The Jakarta Post,’’’kata aktivis HAM, Ratna Sarumpaet, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Presiden SBY mengaku prihatin atas pemberitaan mengenai data wajib pajak keluarganya yang ditulis harian The Jakarta Post.

Presiden menduga Adhie Massardi, Ratna Sarumpaet, dan Fuad Bawazier  yang mempublikasikan data tersebut. Ratna Sarumpaet selanjutnya mengatakan, dirinya tidak pernah memfitnah Presiden SBY. ‘’Saya hanya datang ke KPK untuk mendesak KPK mengusut penyimpangan pajak itu,’’ ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Anda dianggap memfitnah, ini bagaimana?

Saya tidak memfitnah, tidak menuduh siapa-siapa. Saya hanya meminta KPK untuk mengusut yang dimuat  The Jakarta Post itu.

Saya menganggap masalah ini bukan hal penting. Lebih baik membicarakan masalah perbaikan nasib rakyat dan bangsa Indonesia daripada membicarakan hal-hal seperti itu.

Kenapa Anda melaporkan penyimpangan pajak itu ?
Saya kan melaporkan ke KPK setelah membaca  koran yang menulis adanya penyimpangan pajak tersebut.

Lalu saya datang ke KPK untuk meminta KPK mengusutnya. Saya ini tidak menuding siapa-siapa, apalagi SBY.

Saya menginginkan adanya kepastian hukum dalam hal penindakan penyimpangan pajak di Indonesia.

Apa penyimpangan pajak sudah parah?
Ya. Saya menilainya tidak ada kepastian masalah pajak ini. Kalau saya meminta ada kepastian, masa saya dianggap memfitnah. Gimana sih nggak jalan nalarnya.
 
Kalau saya buat selebaran dan menempelkan di dinding-dinding tembok, saya bisa dianggap menuding.

Kenapa sampai data itu bocor?
Sekarang apa sih yang tidak bocor di republik tercinta ini. Semuanya bocor kan. Saya menilai hal ini terjadi karena negara tidak dikendalikan dengan benar. Makanya kita butuh gerakan untuk perbaikan.

O ya, Inpres Keamanan disorot banyak kalangan, tanggapan Anda?
Kalau bicara Inpres, tentu kita harus lihat, mana yang lebih tinggi dengan Undang-undang. Itu yang lebih dipatuhi.

Ada yang menilai Inpres itu untuk menjegal aktivis, apa benar?
Saya tidak tahu, tanyakan saja kepada yang mengeluarkan Inpres itu. Yang jelas, aktivis ingin mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat.
 
Bukankah sekarang sudah berdaulat?
Apanya berdaulat. Lihat saja Pemilu 2009. Sebagai WNI saya malu karena membiarkan rakyat dicelakakan oleh yang menggelapkan mata mereka dengan sogok-menyogok dalam pemilu.

Separah itu kah?
Saya melihat ada pembangunan budaya uang dalam berpolitik.

Maka itu harus dikikis habis. Kemudian membangun pencitraan. Capres ke depan hendaknya tidak membangun pencitraan yang membodohi rakyat.  [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya