Berita

Merpati Nusantara Airlines

Wawancara

WAWANCARA

Ery Wardhana: Ada Informasi Keuangan Yang Tidak Disampaikan

SELASA, 12 FEBRUARI 2013 | 08:40 WIB

Sedikit demi sedikit cacat Merpati Nusantara Airlines terkuak melalui karyawannya. Yang dikeluhkan Forum Pegawai Merpati (FPM), krisis internal berimbas telatnya pembayaran gaji dan dana pensiun ribuan karyawan.

Bahkan kerugian hingga 2012 disinyalir sentuh Rp 1 triliun. “Intinya pengelolaan manajemen tidak sehat. Dirut Merpati Rudi Setyo Purnomo juga kebanyakan janji.

Nggak terbukti tuh janjinya menam bah Airbus, Boeing 737-800, Embraer dan Amphibi,” kata Dewan Pengawas FPM Ery Wardhana, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Menurut bekas Senior Vice President Corporate Planning Division Merpati itu, ada masalah serius dalam Merpati sekarang ini, yakni upah karyawan sampai dicicil.

Berikut kutipan selengkapnya;


Separah apa sih Merpati saat ini?
Banyak masalah yang sangat mendasar. Kalau upah karyawan sampai dicicil jelas ini masalah keuangan dan menajamen. Sebenarnya ini pernah terjadi tiga tahun lalu dan kami kembali merasakannya.

Saat itu bagaimana caranya direksi menyelesaikan masalah keuangan?

Direksi lama (era Dirut Sardjono Jhony) selalu melakukan renegosiasi dengan seluruh pihak yang terkait Merpati. Ditambah dengan bantuan yang diberikan negara kala itu. Sehingga cash flow pulih, masalah keterlambatan gaji bisa teratasi.

Direksi saat ini sudah melakukan apa?
Direksi sempat meminta bantuan PMM (Pelaksana Marketing Mikro). Namun sepertinya tidak disetujui. Tapi saya tidak paham soal itu.

Karyawan bagian mana saja yang dicicil?
Seluruh karyawan berbagai posisi dan jabatan. Gaji dicicil melalui empat skema. Untuk gaji satu bulan, yakni Januari. Beberapa karyawan ada yang mengalami keterlambatan hingga dua bulan. Gaji yang seharusnya dibayar setiap tanggal 26 setiap bulan, untuk Januari lalu dicicil hingga empat kali pembayaran yang masing-masing prosentasenya ditentukan bagian personalia. Gaji diberikan sebagian pada tanggal 26 Januari, 31 Januari, 5 Februari dan 8 Februari.

Karyawan bisa mensiasati penundaan gaji?
Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh signifikan karena pada dasarnya gaji kami tetap dibayar. Yang kami sayangkan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Saat hari H baru disampaikan, kalau saja seminggu atau sebulan sebelumnya, kami maklumi.

Hubungan karyawan dan manajemen saat ini bagaimana?
Manajemen di era direksi baru ini tertutup. Tidak saling terbuka dengan mayoritas karyawan. Misalnya saja, ketika kami ingin bertemu direksi, harus melalui prosedural dan surat menyurat dulu. Informasi masalah keuangan juga tidak disampaikan. Intinya ada masalah industrial dengan direksi. Ini tidak pernah terjadi di era direksi lama.

Masalah ada di sosok Dirut?
Ini soal karakter, apalagi beliau sudah sepuh. Mungkin egonya yang terlalu tinggi dan terlalu prosedural.

Menteri BUMN berencana Merpati ambil alih rute Batavia, ini bagaimana?
Bagus. Merpati siap. Tapi perlu dicatat, dunia penerbangan bukan hanya soal maskapai dan angkasa pura saja. Sejak dulu, permasalahan Merpati itu adalah kurangnya armada pesawat. Penuhi saja kekurangan itu sebagai langkah operasional, secara kesiapan Merpati mampu.

Kalau kondisinya seperti ini, apa Merpati ditutup saja?
Kami hanya karyawan, yang terpenting hak kami berdasarkan Undang-undang dipenuhi. Apa2lagi bila keputusan pemerintah, kami tidak bisa berbuat apa-apa.

Perjuangan FPM sudah sejauh mana?
Kami menyurati Komisi VI DPR. Rencananya Selasa (hari ini) ada rapat dengar pendapat untuk meminta semacam perlindungan terhadap DPR, mencari solusi masalah Merpati untuk selanjutnya disampaikan ke pemerintah. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya