Di antara sekian banyak parpol yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2014, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang paling beruntung.
Sebab, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengabulkan permohonan partai yang dikomandoi Sutiyoso itu agar ikut sebagai peserta Pemilu 2014.
“Bawaslu masih bisa diandalkan. Kami sungguh senang bisa menjadi peserta Pemilu 2014,’’ kata Ketua Umum PKPI Sutiyoso kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Bawaslu memutuskan mengabulkan permohonan PKPI menjadi peserta Pemilu 2014. Demikian dilansir situs Bawaslu.go.id. Putusan dibacakan dalam sidang putusan sengketa permohonan Nomor 012/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013 di Jakarta, Selasa malam (5/2).
“Bawaslu menetapkan, mengabulkan permohonan pemohon dan membatalkan keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu 2014, sepanjang untuk Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia,†kata Ketua Bawaslu Muhammad dalam pembacaan sidang keputusan tersebut.
Menurutnya, dalam sidang pembuktian, semua dalil yang dimohonkan PKPI dapat diterima dan beralasan hukum. Misalnya, dalam hal dalil keterwakilan perempuan di Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Kendal dan seterusnya.
Berdasarkan penilaian Bawaslu, ditegaskan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Legislatif DPR, DPD, dan DPRD pasal 8 ayat 2 huruf (e), bahwa keterwakilan perempuan pada kepengurusan di tingkat pusat. Sedangkan klausa “memperhatikan†keterwakilan perempuan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota tidak bersifat wajib.
Selain itu, dalam pemeriksaan terungkap fakta bahwa KPU Kabupaten Solok tidak melakukan verifikasi secara maksimal untuk mencapai Kecamatan Hiliran Gumanti. Hal ini dibuktikan dengan KPU Kabupaten Solok tidak mengetahui kondisi geografis Kecamatan Hiliran Gumanti yang sangat sulit untuk dijangkau karena berupa perbukitan terjal dan jalan setapak.
KPU Kabupaten Solok juga menanggung kesalahan akibat menyatakan keanggotaan PKPI tidak memenuhi syarat.
‘’Demikian keputusan sengketa permohonan nomor 012/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013. Bawaslu juga memerintahkan KPU untuk menerbitkan Keputusan KPU yang menetapkan PKPI sebagai peserta Pemilu 2014,’’ papar Muhammad.
Sutiyoso selanjutnya mengatakan, setelah menjadi peserta Pemilu 2014, Hary Tanoesoedibjo yang sudah keluar dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dipersilakan bergabung dengan PKPI.
Berikut kutipan selengkapnya;Sejauh mana komunikasi dengan Hary Tanoe?Saya memang bersahabat dan berhubungan dekat dengan Hary Tanoe. Dalam waktu dekat ini ada pertemuan dengan Hary Tanoe untuk melakukan diskusi soal itu.
Kapan?Nanti saya kasih tahu kalau mau bertemu.
Apa yang ditawarkan PKPI ke Hary Tanoe?Kan kami belum bertemu. Baru SMS-an dan BBM-an. Tapi belum ada pembicaraan apa juga di SMS dan BBM-an itu.
Hary Tanoe belum bersikap?Hary Tanoe belum bicara apa-apa mengenai pertemuan yang akan kami lakukan dalam waktu dekat ini.
Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan Hary Tanoe?Lumayan sering. Dari dulu memang kami sering ketemu dan diskusi mengenai berbagai hal. Waktu berada di Nasdem, Hary Tanoe juga sering makan bareng dan ngobrol dengan saya.
Jadi, kami ini bukan tiba-tiba ketemu. Tapi memang sudah ada komunikasi yang baik dan cukup dekat.
Apa pertemanan itu sejak Anda menjadi Gubernur DKI Jakarta?Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, saya sering menjadi tamu di media-media yang dimiliki Hary Tanoe. Pertemanan itu bukan gara-gara saya jadi Ketua Umum PKPI dan Hary Tanoe masuk dunia politik.
Apa Anda berkomunikasi dengan Hary Tanoe sebelum mundur dari Nasdem?Ya. Makanya waktu Hary Tanoe keluar dari Nasdem, saya tidak kaget. Sebab, pernah kita diskusikan sebelumnya.
Apa Anda berikan masukan-masukan?Ya. Tapi putusan sudah diambil, itu kan hak beliau.Kami memang banyak diskusi masalah politik. Pokoknya kami sering bertukar pandangan mengenai kondisi bangsa ini.
Kalau benar masuk PKPI, posisi apa yang akan diberikan kepada Hary Tanoe ?Soal posisi itu masih banyak di PKPI. Kalau Hary Tanoe memang benar-benar bergabung dengan kami, saya hanya bisa ber-ucap alhamdulillah. PKPI ini adalah partai yang memiliki idealisme, pluralisme, bersih dari korupsi dan dosa masa lalu.
Kalau orang ingin bergabung dengan PKPI, tentu kita sambut dengan tangan terbuka. Artinya, kita welcome terhadap siapa pun yang ingin berjuang di dalam politik melalui PKPI.
Apa yang Anda lihat dari sosok Hary Tanoe?Ini kan trend baru. Dia seorang pengusaha muda dan punya niat yang baik untuk masuk dalam kancah perpolitikan. Sebab orang seperti Hary Tanoe ini tidak banyak juga.
Apa bisa diandalkan untuk membesarkan PKPI?Hary Tanoe punya kemampuan untuk melakukan tindakan dalam membesarkan sebuah partai. Itu kan sudah dia buktikan juga pada saat di Nasdem.
Saat masuk Nasdem, Hary Tanoe all out dalam upaya membesarkan partai itu untuk bisa lolos verifikasi di Kemenkumham dan KPU. Hingga akhirnya ditetapkan menjadi peserta Pemilu 2014.
Apa yang Anda syaratkan kalau Hary Tanoe masuk PKPI?Kalau ada niatan Hary Tanoe untuk bergabung dengan PKPI, tentu saya menganggapnya sebuah komposisi yang patut diperhitungkan untuk membawa manfaat dan membesarkan partai ini.
Maksudnya patut diperhitungkan itu apanya?Partai ini sudah memiliki pengalaman yang cukup baik. PKPI ini kan sudah ikut pemilu sebanyak tiga kali. Lagi pula, infrastruktur yang dimiliki PKPI cukup bagus dan baik.
Sejak saya jadi Ketua Umum PKPI, saya pimpin 2 tahun belakangan ini sudah terjadi revitalisasi dan konsolidasi di seluruh Indonesia. Sekarang ini kepengurusan kabupaten dan kota kita sudah mencapai 460 dan semuanya sudah siap.
Hary Tanoe dari etnis Tionghoa, apa diterima masyarakat secara keseluruhan?Bisa. Buktinya Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta) bisa diterima masyarakat. Sebab, memiliki track record dan kepedulian kepada masyarakat agar Jakarta lebih baik.
Ini artinya, masyarakat sekarang sudah pandai dan tidak mempersoalkan perbedaan suku, etnis dan agama. Makanya di pengurus PKPI, baik di tingkat pusat maupun daerah, selalu saja beragam. Pokoknya NKRI deh.
Mereka saya rekrut karena memang punya niat untuk bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara. Keberadaan etnis Tionghoa tidak aneh di PKPI. Makanya kalau Hary Tanoe bergabung, bukan sesuatu yang aneh.
Kami juga ingatkan kepada etnis Tionghoa bahwa berpolitik itu tidak tabu.
Hary Tanoe rencananya membuat ormas, apa tanggapan Anda?Bagus itu. Sebab, nanti bisa jadi sayap partai tertentu.
Oh ya, bagaimana kalau KPU tidak menetapkan PKPI menjadi peserta Pemilu 2014?Keputusan Bawaslu itu bersifat mengikat. Kami harap KPU mau membuka hati dan membuka diri. Apalagi, PKPI sudah tiga kali ikut peserta pemilu. Kader kami pernah menjabat di kementerian, Ibu Meutia Hatta. Makanya saya kaget saat itu PKPI dibilang nggak lolos. [Harian Rakyat Merdeka]