Berita

Roy Suryo

Wawancara

Roy Suryo: Sudah Bertemu Nirwan & Arifin, Akhir Februari Kisruh PSSI Tuntas

MINGGU, 03 FEBRUARI 2013 | 08:36 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo merasa yakin akhir  Februari ini kisrus PSSI dituntaskan.

“Pokoknya saya akan selesai­kan kisruh itu akhir Februari ini. Se­bab, Maret merupakan dead­line dari FIFA utuk menuntaskan masalah ini,” kata Roy Suryo ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Politisi Partai Demokrat itu yakin bisa menuntaskan masalah itu. Sebab, sudah bertemu dengan pentolan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)  Nir­wan Bakrie dan pentolan Komite penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) Arifin Panigoro.


“Saya bertemu keduanya se­cara terpisah. Bukan bertemu se­cara bersamaan. Saya belum ber­hasil mempertemuan mereka,’’ ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Lho, kenapa tidak diperte­mu­kan saja?

Karena mereka sulit sekali, kayak air dan minyak. Bayang­kan saya, jangankan Arifin dan Nir­wan, pak Djohar Arifin Hu­sein dan La Nyalla Matalitti ber­temu di sebuah talk show televisi saja hampir berkelahi. Makanya saya hati-hati betul.

Tapi sudah tahu benang ku­sutnya di mana?

Saya sudah dapat gambaran yang jelas mengenai duduk per­masalahannya.

Kalau begitu, kenapa belum tuntas?

Nanti dulu. Itu kan perlu pro­ses. Yang jelas kami akan meng­ambil langkah-langkah dengan menertibkan KPSI dan menye­lamatkan pemain-pemain yang ada di klub. Kemudian meminta PSSI secara keseluruhan untuk menjalankan MoU yang ada.

Kapan ada kepastiannya?

Kita tunggu saja. Yang jelas, Fe­bruari ini pasti ada gebrakan untuk menyelesaikan kisruh yang berkepanjangan ini.

Pokoknya, kisruh ini harus tuntas sebelum deadline dari FIFA akhir Maret ini.

Bagaimana mempersiapkan Timnas untuk SEA Games?

Kami akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan Timnas. Apa­kah itu untuk   jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam waktu dekat ini Timnas akan melawan Irak dalam kuali­fi­kasi Piala Asia,  6 Februari, ten­tu ini tidak optimal.

Kenapa?

Karena sampai sekarang banyak pemain yang di­pang­gil masuk Timnas dilarang  klub­­nya.

Ada yang berani datang, lalu di­beri sanksi atau ada juga yang na­manya dicoret  klub itu, kan ter­­lalu berat.

Menurut Anda mana yang  benar, apa KPSI atau PSSI?

Masing masing ada plus mi­nusnya. Saya menilai PSSI dan KPSI yang ada sekarang tidak benar 100 persen.

Apa penanganan Timnas diambil alih?

Mungkin diambil alih agar pem­bentukan Timnas yang bagus dan fokus.

Tapi kita lihat dulu pe­nyele­saiannya di level AFC dan FIFA.

Nggak kelamaan itu?

Biarkan AFC dan FIFA me­nyelesainkan masalah ini ber­sama dengan pemerintah, se­hingga hasilnya benar-benar baik dan diterima semua pihak.

O ya, apa mampu memperta­han­kan predikat juara SEA Games?

Ya, saya akan buktikan ucapan saya bahwa kita mampu mem­pertahankan juara. Walau saya melihatnya ada kesulitan.

Apa itu?

Adanya kekhawatiran cabang olahraga unggulan kita tidak di­mainkan. Makanya saya berusa­ha agar cabang olahraga unggu­lan kita tetap dimainkan.

Apa saja cabang olahraga itu?

Sebelumnya ada empat cabang olahraga yang terancam hilang, yakni bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, dan tarung de­rajat.

Tapi setelah dilobi,  bulutang­kis dan tenis meja akan diper­tandingkan di SEA Games ke-27 di Myanmar. Tapi tenis lapangan dan tarung derajat tidak bisa di­mainkan. Apalagi tarung derajat tidak masuk dalam Olimpiade.

Berapa target keme­nangan­nya?

Sebisa mungkin posisi yang baik kita dapatkan. Yang jelas, per­­tarungannya sengit. Sebab, Myanmar juga berusaha untuk menjadi masuk tiga  besar.

Makanya mereka berusaha meng­hilangkan beberapa ca­bang olahraga. Mereka me­mang niat be­tul untuk masuk tiga besar. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya