ilustrasi
ilustrasi
Di Irak, banyak pihak yang meÂnginginkan agar gadis dan wanita yang ikut dalam pelatihan atlet gulat segera berhenti. BahÂkan, salah satu suku setempat (syiah) mengatakan, para wanita yang mengikuti olahraga gulat di negeri itu harus dipenggal jika tidak segera berhenti.
Alasannya, karena gulat bisa memicu pergaulan bebas dan melanggar ajaran Islam. Akibat tekanan itu, sudah puluhan atlet yang mengundurkan diri. NaÂmun tidak bagi Shakir, atlet berÂusia 19 tahun itu tetap teguh pada pendiriannya untuk berkarir seÂbagai pegulat wanita Irak. ApaÂlagi dengan adanya perjanjian demokrasi setelah invasi AmeÂrika Serikat tahun 2003 silam, ShaÂkir lebih berani menghadapi ancaman tersebut.
“Mereka pikir kami adalah gaÂdis-gadis bebas hanya karena kami berolahraga?. Hal itu meÂmang sesuatu yang berbeda di Iraq, tapi saya suka tantaÂnganÂnya,†ujarnya.
“Saya juga dapat informasi, katanya pegulat pria juga penuh masalah, karena pertentangan yang terus terjadi. Tekanan ini meÂnimpa kami semua,†lanjutnya.
Di negeri ‘Seribu Satu Malam’ itu, sebagian wanita tertarik menÂjadi pegulat karena mereka merasa cocok dan mampu menÂdobrak keberadaan adat suku dan agama, yang mengekang hidup maÂsyarakat selama ini. “Gulat itu sebagai sebuah lambang evoÂlusi dan kebebasan,†tutur Shakir.
Untuk menjalani latihan, para pegulat diperbolehkan mengÂguÂnakan jilbab atau menggunakan celana pendek dan seragam seÂpakbola. Shakir sendiri, lebih meÂmilih menggunakan celana pendek dengan alasan lebih beÂbas meski setelah latihan, ia kemÂbali menutup tubuhnya deÂngan abaya (pakaian khan timur tengah, Red).
Namun pakaian pendek yang tiÂdak menutupi aurat hanya boÂleh dikenakan jika tim gulat pria tidak berlatih. Matras tua dan berdebu memenuhi ruang latihan di sebuah sasana di kota Bagdad. Dindingnya dipenuhi foto para peÂgulat pria, poster orang suci Syiah dan potret seorang pahÂlaÂwan setempat, termasuk Abbas Fadhel Jouda, seorang juara gulat Iraq yang terbunuh 2007 silam.
Setelah melakukan pemaÂnaÂsan, Shakir dan teman satu timÂnya saling berpasangan, dan muÂlai latihan teknik rangkulan dan bantingan di bawah bimbingan pelatih dan pendiri tim mereka, Hamid Al-Hamdani, beserta dua orang asistennya, yang semuaÂnya merupakan pegulat proÂfeÂsional. Target mereka adalah meÂngantongi kemenangan sebaÂnyak-banyaknya di kejuaraan internasional. [HARIAN RAKYAT MERDEKA]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28