Berita

presiden sby/ist

SBY Terpilih Jadi Co-Chair Panel Tingkat Tinggi Pembangunan Pasca 2015

KAMIS, 10 MEI 2012 | 07:11 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai salah seorang ketua atau co-chairs dalam Panel Tingkat Tinggi (High-Level Panel of Eminent Persons) untuk agenda pembangunan pasca 2015. Panel tersebut dibentuk  Sekjen PBB, Ban Ki-Moon, sebagai upaya melakukan akselerasi langkah dan pembahasan post 2015 development agenda setelah KTT Pembangunan Berkelanjutan yang dikenal dengan Rio+20.

  Hal ini disampaikan Sekjen PBB dalam briefing yang dilakukan pada pertemuan informal Majelis Umum PBB, yang berlangsung kemarin (Rabu, 9/5) di Markas Besar PBB, New York.

  Di samping Presiden RI, Perdana Menteri Inggris, David Cameroon, dan Presiden Liberia, Ellen Johnson-Sirleaf, juga telah bersedia menjadi ketua bersama dalam panel tingkat tinggi tersebut. Anggota panel akan ditentukan kemudian oleh Sekjen PBB, dengan mempertimbangkan perimbangan geografis, gender, generasi dan konstituen, dan akan diumumkan setelah penyelenggaraan KTT Pembangunan tanggal 20-22 Juni 2012 di Rio de Janeiro, Brazil.

  Menyusul pengumuman Sekjen PBB ini, Presiden SBY, Perdana Menteri Cameroon dan Presiden Johson-Sirleaf telah mengeluarkan pernyataan tertulis bersama, yang pada intinya menyampaikan kesiapan bekerjasama dalam mewujudkan tujuan pembangunan millennium (Millennium Development Goals/MDGs) dan menyusun agenda pembangunan baru pasca 2015.

  “Penyelenggaraan panel ini perlu didukung oleh semua pihak, khususnya negara anggota PBB,” ditekankan Duta Besar Yusra Khan, Kuasa Usaha a.i./Deputi Wakil Tetap Indonesia pada PBB, dalam pertemuan tersebut.

“Sehingga hasil kerja Panel dapat bermanfaat bagi semuanya, khususnya agar berperan konstruktif dalam mendorong upaya negara anggota PBB untuk menyusun agenda pembangunan pasca 2015,” sambungnya seperti dilaporkan Sekretaris Pertama Perwakilan Tetap Republik Indonesia di New York, Elleonora Tambunan, dalam rilis yang diterima redaksi.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Duta Besar Inggris dan Duta Besar Liberia untuk, PBB, yang menggarisbawahi perlunya dukungan negara anggota PBB terhadap upaya dan inisiatif Sekjen tersebut.

  Yusra menambahkan, penyusunan agenda pembangunan pasca 2015 perlu mempertimbangkan tantangan terbaru dalam pembangunan.

"Pengalaman yang diperoleh dari pelaksanaan MDGs perlu pula menjadi pertimbangan, baik kekurangan maupun kelebihannya, khususnya isu-isu negara berkembang seperti kesehatan, pendidikan bagi orang miskin dan berimbangnya kebijakan terkait dengan keberlanjutan pembangunan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.”

  Untuk mendorong inisiatif ini, Sekjen PBB telah meminta agar Ketua UN Development Group dan Executive Committee on Economic and Social Affairs (ECESA) memobilisasi dukungan atas upaya ini. Sekjen PBB juga akan mengangkat Asisten Sekjen baru, dengan portofolio khusus membantu Sekjen memajukan agenda pembangunan pasca  2015. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya