Berita

Gatot M. Manan

Bank Indonesia

Rupiah Tetap Akan Menjadi Aset Favorit

Oleh: Gatot M. Manan*
KAMIS, 20 OKTOBER 2011 | 20:24 WIB

SAAT ini, seluruh penjuru dunia dilanda gonjang-ganjing kurs dan fluktuasi harga aset keuangan. Harga saham dan obligasi pada rontok. Kondisi negara pinggiran Eropa menjadi sumber kekhawatiran investor.

Bank yang mempunya aset bond negara pinggiran Eropa mengalami penarikan dana besar-besaran (rush). Kecukupan dana diperoleh dari aset beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

Rupiah Aset Favorit
rating menjadi investment grade menjadi kombinasi daya tarik utama investor terhadap rupiah. Sekian banyak faktor positif menyebabkan rupiah melemah paling kecil dibandingkan negara emerging market yang mempunyai imbal hasil tinggi.

Lira Turki dan Real Brazil terdepresiasi terlebih dahulu dengan pelemahan masing-masing sebesar 18.5 persen dan 12.2 persen. Rupiah jauh lebih stabil dengan depresiasi hanya 0.65 persen sepanjang 2011.

Sebenarnya, investor asing enggan melepas rupiah. Namun, eskalasi memburuknya fiskal negara Eropa menimbulkan kebutuhan likuiditas valas yang cukup tinggi di pasar internasional. Bank besar di Perancis, Credit Agricole dan Societe Generale, turun rating karena eksposur kepemilikan bond pemerintah Yunani yang cukup besar. Moodys menurunkan rating Yunani sebanyak 9 kali menjadi Ca, atau 2 level di atas status default. Portugal turun 6 kali menjadi Ba2, 1 level di bawah rating Indonesia. Italia dan Spanyol yang merupakan negara besar di Eropa, juga menderita penurunan rating 1 notch dengan outlook negatif. Kekhawatiran meningkat hingga kebutuhan likuiditas valas semakin tinggi.

Disamping likuiditas, konversi ke Dolar AS juga dimaksudkan sebagai safe haven currency. Meskipun kondisi AS tidak kalah buruk, pasar internasional masih mempercayakan aset paling aman berada di Dolar AS. Suatu anomali pasar akibat proporsi pasar keuangan internasional yang tidak berimbang.

Kondisi Eropa Kedepan
concern meskipun menghadapi kendala cukup berat.

AS berkepentingan terhadap keutuhan Eropa mengingat banyak bank dari AS menjadi penjamin default bond negara pinggiran Eropa. Jepang perlu mempertahankan pangsa pasar Eropa yang cukup besar. Eropa sendiri berkepentingan menjaga nilai euro dari kejatuhan yang makin dalam.

Di sisi domestik, ekonomi Indonesia diperkirakan mampu tumbuh cukup tinggi sekitar 6.5 persen dengan inflasi yang terkendali. Faktor tersebut menjadi pertimbangan utama investor asing untuk tetap kembali menanamkan ke aset rupiah. Fakta historis menguatkan bahwa pangsa yang besar memberi ketahanan ekonomi domestik dari krisis global. Pelemahan rupiah diperkirakan berlangsung sementara, menjadi tantangan eksportir domestik untuk mendongkrak volume penjualan ekspor memanfaatkan kurs yang lebih kompetitif.  

*Analis Keuangan BI


Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Sultan Bachtiar Najamuddin Rising Star Bengkulu

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:53

Korea Selatan Sepakat Tanggung Biaya Keamanan Tentara AS Sebesar Rp17 Triliun

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:50

Lawan Hoaks Menuju Pilkada Jakarta Berintegritas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:41

Jadi Irup Terakhir Sebagai Presiden, Jokowi Berterima Kasih ke TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:14

APPI Optimis Multifinance Dapat Bantu Pemerintah Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:47

Kabinet Prabowo-Gibran Idealnya Lebih dari 50 Persen Diisi Profesional

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:24

Jokowi: HUT TNI Tahun Ini Paling Merakyat

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:44

Dinasti di Parlemen, Ini Daftar Anggota Dewan yang Punya Relasi Keluarga

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:20

Peluru Israel Tidak akan Pernah Habis

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:54

Brent Melonjak dalam Sepekan Imbas Timteng Memanas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:53

Selengkapnya