Berita

m nazaruddin/ist

Prof. Hamdi Muluk: Sama Seperti Gayus, Perubahan Watak Nazaruddin Tidak Aneh

JUMAT, 19 AGUSTUS 2011 | 20:47 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Muhamamad Nazaruddin berubah total. Setelah dibawa pulang ke tanah air, bekas Bendahara Umum Demokrat itu banyak diam dan menampilkan kejiwaan yang tertekan. Padahal, saat di pelarian, dia sangat nyaring bernyanyi. Anas Urbaningrum, Ibas Yudhoyono, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh dan Mirwan Amir disebutnya kecipratan uang dalam beberapa proyek pemerintah.

Psikolog politik Hamdi Muluk, memberi gambaran soal perubahan sikap Nazaruddin itu. Katanya, Nazaruddin itu seorang pemain watak. Sebagai pemain watak, dia memainkan sandiwaranya. Saat ini dia menginginkan bagaimana bisa selamat dari jeratan hukum. Jadi tidak aneh.

"Dalam kondisi seperti sekarang, Nazaruddin minta selamat," kata Hamdi Muluk saat diwawancara Metro TV sesaat lalu (Jumat, 19/8).


Semenjak ditangkap, dibawa balik oleh tim penjemput lalu ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Nazaruddin menampilkan karakter yang berbeda. Dia menunjukan sikap tertekan, hancur dan pasrah. Selain takut diracun dengan makanan yang disuguhkan, dia juga mengiba kepada Presiden SBY untuk tidak juga mengganggu keselamatan anak dan istrinya, Neneng Sriwahyuni. Sangat sensasional.

Bagi Hamdi Muluk, yang merupakan guru besar Universitas Indonesia itu, watak baru Nazaruddin ini tak aneh. Terpidana mafia pajak, Gayus Tambunan, pernah melakukannya juga. Gayus menangis-nangis di pengadilan, mengaku salah sebelum diputus pengadilan untuk mencari keselamatan diri.

"Seperti Gayus, Nazaruddin saat ini sedang memanfaatkan berbagai kesempatan untuk selamat. Berharap simpati publik jatuh terhadap dia," kata Muluk.

Menghadapi pemain watak, Muluk meminta agar KPK tidak terkecoh. Tetap konsisten dengan upaya menyelidiki, mengumpulkan bukti untuk memperkuat dugaan pelanggaran hukum yang diperbuat Nazaruddin.

"KPK Jangan tertipu. Jangan terjebak pada hal-hal yang sifatnya sensasional. KPK harus menitikbratkan kepada hal-hal yang substansial saja. Perkara hukumnya. Telusuri keterlibatan orang-orang yang pernah disampaikannya," katanya. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya