Berita

Publika

Ribut Parliamentary Threshold, Nasib Pemilu Tidak Jelas

KAMIS, 21 JULI 2011 | 16:30 WIB

BELUM selesainya pembahasan parliamentary threshold (PT) makin membuat nasib Pemilu tidak jelas. Keinginan partai besar mendesak PT 5% membuat gusar partai kecil. Tuduhan bergulir, partai kecil akan diberangus. Protes bermunculan, dampaknya RUU mengalami kebuntuan dan kepentingan rakyat terlantarkan.

Kita dapat memahami keinginan berbagai kalangan. Partai besar merasa dirugikan aturan lama. Apalagi timbul keinginan PT 5% bertujuan menyederhanakan partai politik. Harapan kedepan, semakin sedikit partai dapat menjaga stabilitas pemerintahan. Sehingga sistem presidensial berjalan efektif.

Ironis, sebab egoisme itu berpotensi membunuh demokrasi di Indonesia. Kengototan partai besar sendiri terus dilawan. PKB misalnya, menegaskan PT 5% sangat tidak logis. Sebab Indonesia masih menganut sistem multi partai. Artinya, sistem presidensial seharusnya membutuhkan beragam partai yang berbeda ideologi dan aliran. Kebijakan ini mendapat dukungan PAN, PPP, PKS, PKB, Gerindra dan Hanura. PAN menegaskan PT 3% ideal dan paling pantas diterapkan, sebab menjunjung tinggi kebhinekaan dan pluralisme.


Penerapan PT yang tinggi justru sangat berbahaya, karena banyak menghilangkan suara sah. PKS tak jauh beda, dimana PT besar merugikan kepentingan bangsa karena stabilitas politik dan proporsionalitas terancam.

Berlarutnya persoalan ambang batas memang sebuah kewajaran. Partai besar ingin mengefektifkan sistem partai yang dinilai terlalu banyak. Partai kecil sendiri berkepentingan menyelamatkan suara partainya. Sebab jika PT 5% diterapkan, bukan tidak mungkin mereka tersingkir dari kancah parlemen.

Tapi jika tarik-menarik kepentingan ambang batas terus terjadi, banyak masalah pemilu terlupakan. Misalnya bagaimana menangani mafia pemilu pasca kasus surat palsu yang menyeret Andi Nurpati. Jika tidak diantisipasi, peluang terjadinya mafia pemilu kembali terjadi.

Sebaiknya DPR berhenti berpolemik dan memikirkan kepentingan rakyat. Sudah banyak terkuras waktu, energi dan perhatian DPR untuk meributkan ambang batas. Sebaiknya DPR fokus memikirkan kepentingan rakyat, menurunkan egoisme masing-masing partai dan menyudahi masalah ini.

Di masa mendatang, tantangan pemilu semakin banyak. Ambang batas, hanya menjadi sebuah titik kecil. Masih ditunggu sikap DPR mengatasi kecurangan pemilu, politik uang dan mafia pemilu. Jika tak diselesaikan, keinginan berjalannya pemilu luber dan jurdil hanya pepesan kosong.

Inggar Saputra
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya