Max Sopacua
Max Sopacua
RMOL.Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Angelina Sondakh dan Mirwan Amir diminta mengklarifikasi tuduhan terlibat dalam kasus Sesmenpora.
“Perlu secepatnya diklariÂfiÂkasi, sehingga persoalan ini bisa dibatasi perkembangannya,†ujar Wakil Ketua Umum Partai DemoÂÂkrat, Max Sopacua, kemaÂrin. Seperti diketahui, bekas BenÂdahara Umum Partai DemoÂkrat M Nazaruddin menuduh AngeÂlina Sondakh, Mirwan Amir, dan Wayan Koster (anggota DPR dari Fraksi PDIP) terlibat dalam kasus Sesmenpora.
Max mengungkapkan, sebeÂnarnya cukup mudah melakukan klarifikasi. Sebab, dari internal Partai Demokrat sudah ada tim yang dibentuk semenjak kasus Nazaruddin merebak.
“Misalnya ada tim yang berÂbicara dengan Pak Nazar dan Bu Angie, itu gampang sekali melaÂkukan klarifikasi,†ujar anggota Komisi I DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa Partai Demokrat tidak khawatir terhadap pernyataan Nazaruddin itu?
Saya kira dampak dari perÂsoalan Pak Nazar mengarah ke kiri dan ke kanan, termasuk interÂnal kami kena juga. Artinya, partai akan memanggil Ibu Angie dan Pak Mirwan untuk dimintai klarifikasi terkait perÂnyataan Pak Nazar, apakah betul atau tidak. Jadi semuanya harus disertai deÂngan klarifikasi terÂhadap indiÂvidu-individu yang disebutkan itu.
Bagaimana kalau tuduhan Nazaruddin itu benar?
Kita harus tetap menghargai praduga tak bersalah. Tapi interÂnal Partai Demokrat akan memÂbahasnya sebatas etika saja. SeÂbab, kami tidak punya wewenang terkait dalam masalah hukum, itu ditangani oleh instansi terkait yang mempunyai otoritas.
Bagaimana dengan pernyaÂtaan Nazaruddin bahwa dia korban politik dari Istana?
Terus terang saya tidak berpikir ke arah itu bahwa dia sebagai korban politik Istana, bukan seÂperti itu. Namun yang kami haÂrapÂkan adalah agar Pak NazaÂruddin cepat kembali, supaya semuanya bisa diselesaikan dan dibicarakan secara terbuka.
Apa Partai Demokrat sudah melarang agar Nazaruddin tiÂdak mengeluarkan bola liar?
Kita sudah berhubungan deÂngan Nazar, tetapi karena jarak kami dengannya sangat berjauÂhan, maka hubungannya hanya sebatas telepon. Kalau dia teleÂpon, baru kita bicara.
Cara dialog seperti itu tidak akan membuat permasalahan ini menjadi terang. Apabila dia daÂtang, dialog terbuka akan kami lakukan oleh teman-teman untuk memberikan masukan kepadaÂnya. Di samping memberikan duÂkungan terkait permasalahannya dengan lembaga hukum.
Apa Partai Demokrat berenÂcana memanggil Nazar secara keras?
Saya kira urusan keras dan lembut itu urusan penegak huÂkum. Bukan urusan partai. Sebab, partai hanya pada batas etika. Apabila dia melanggar etika, dia akan kena sanksi seperti yang sudah diterimanya dari Dewan Kehormatan.
Apa Nazar melempar bola liar karena kecewa terhadap Partai Demokrat?
Rasa kecewa ketika seseorang dilengserkan dari jabatannya itu pasti ada, jadi itu hal yang lumÂrah. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02