Kapolri Jenderal Timur Pradopo
RMOL. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengisyaratkan calon Kabareskrim untuk menggantikan Itu Sumardi pernah menjabat Kapolda.
“Kami masih menghimpun beberapa nama Kapolda. Sebab, salah satu syaratnya adalah perÂnah menjadi Kapolda,†ungkap Kapolri, Jenderal Timur Pradopo.
Seperti diberitakan sebelumÂnya, Kabareskrim Polri Komjen Ito Sumardi dan Wakil KabaresÂkrim Polri Irjen Mathius SalemÂpang memasuki masa pensiun Juni ini.
Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri akan merapatkan dan menentukan siapa pengganti pada dua posisi tersebut.
Timur Pradopo selanjutnya mengatakan, pihaknya sekarang ini belum bisa menyebutkan caÂlon Kabareskrim itu. “Sekarang ini masih dalam proses,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya; Apa ada syarat yang lain?Selain pernah menjadi KaÂpolda, calon Kabareskrim harus memiliki acceptabiÂlitas dan akunÂtabilitas yang kuat dalam mengÂhadapi tantangan Bareskrim di masa mendatang.
O ya, bagaimana persiapan polisi terkait pengamanan saat vonis Abu Bakar Baasyir?Saya rasa pengamanan tetap kita lakukan dan kami mengajak masyarakat untuk membantu proÂses pengamanan ini seÂcara utuh. Karena waÂlaupu vonis tersebut dilakukan di Jakarta, tetapi wilaÂyah-wilaÂyah lain harus ikut mengamankan juga, baik dari masyarakat dan polisi.
Bagaimana deÂngan pesan singÂkat bernada ancaman 36 bom?Kita tidak perlu waswas. IntiÂnya bila ada permasalahan seperti itu, masyarakat diminta untuk segera melaporkan ke Polri apaÂbila terjadi hal-hal yang menÂcurigakan.
Bagaimana perkembangan ditemukannya zat berbahaya soÂdium sianida?Kami sudah mengetahui motif tersangka teroris yang ditangkap beberapa hari menjelang sidang vonis Baasyir. Motifnya adalah hendak meraÂcuni polisi.
Sementara memang demikian hasil pemeriksaan tersangka yang sudah diamankan. Akan ada perÂkembangan dari penangkapan beberapa terduga teroris oleh Densus 88.
Anda menyakini ini adalah benÂtuk teror gaya baru?Saya belum bisa menentukan apakah ini termasuk teror gaya baru atau bukan. Tentunya ada beberapa pengakuan dari hasil pemeriksaan dan nanti kita buktiÂkan dalam proÂses persiÂdangan, dan saya kira akan terungkap di persidangan nanti.
Polri akan melakukan peÂngaÂÂmanan lebih ketat?Saya kira seÂmua yang berÂkaiÂtan dengan ancaman keÂpaÂda masyarakat dan Polisi, akan kita lakukan langÂkah-langkah preÂventif.
Antisipasi Polri yang menÂjadi target sasaran teroris?Tentunya semuanya terganÂtung pada proses penyidikan seÂkarang. Terkait masalah ancaÂman-ancaÂman yang terjadi, kita melakukan langkah-langkah peÂnegakkan hukum dibantu maÂsyaÂrakat. SeÂlain itu, Polri melaÂkukan deÂteksi dini terkait ancaÂman yang dituÂjuÂkan kepada maÂsyarakat mauÂpun kepada instiÂtusi kami. DiÂsamÂping itu, maÂsyarakat juga kita kuatkan dalam berbagai kegiatan teruÂtama terÂkait masalah keaÂmaÂnan dan ketertiban lingÂkungan.
Artinya Polri sudah mengeÂtaÂhui adanya ancaman sebeÂlumÂnya?Kan begini, kami tahu adanya ancaman setelah penangkapan yang kami lakukan, lalu dikemÂbangkan lebih lanjut. Jadi inforÂmasi ini bergulir dari proses peÂnyelidikan dan penegakan hukum yang kami lakukan.
Bagaimana dengan pencegaÂhanÂnya?Saya kira kita ikuti perkemÂbangan yang ada di masyarakat, intinya pengamanan bukan hanya dilakukan oleh polisi semata, teÂtapi juga masyarakat ikut mengaÂmankan.
[rm]