Berita

ilustrasi

Dunia

Legitimasi Polisario Makin Terkikis Mendekati Habis

SABTU, 04 JUNI 2011 | 20:49 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Polisario semakin terpojok. Legitimasi kelompok separatis Maroko yang sejak berdiri pada pertengahan era 1970an silam bermarkas di kamp Tindouf, Aljazair, itu kini terkikis mendekati habis.

Sekelompok tokoh senior Sahara yang selama ini tinggal di luar negeri baru saja menyelesaikan pertemuan besar untuk menggalang gerakan melawan Polisario yang menurut mereka telah berlaku sewenang-wenang terhadap keturunan Sahara yang menetap di Tindouf.

Kelompok yang diberi nama Koordinator Umum Oposisi Sahara terhadap Polisario ini mendirikan organisasi yang begitu rapi dari tingkat lokal, regional hingga internasional untuk memulai kampanye anti-Polisario.

Dalam rilis yang diterima redaksi disebutkan bahwa kelompok tokoh senior Sahara ini memandang konflik yang terjadi antara Kerajaan Maroko dan Polisario telah berada di titik buntu. Sementara kepemimpinan Polisario tidak lagi memiliki kemampuan untuk memperjuangkan kepentingan orang Sahara dalam perundingan.

Sebaliknya, rezim Polisario terlihat begitu menikmati kekuasaan yang selama ini mereka miliki sehingga lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok di atas meja perundingan.

Itulah sebabnya pembicaraan damai yang digagas PBB sejak tahun 2007 silam berakhir dengan ketidakpastian.

Kelompok tokoh senior ini juga mengecam aktivis Polisario yang merampas bantuan kemanusiaan dari sejumlah organisasi internasional yang seharusnya diterima pengungsi.

Hal lain yang juga mereka pertimbangkan adalah kondisi kehidupan orang Sahara di Tindouf yang sudah sedemikian sulit dan tidak manusiawi karena ketidakmampuan dan egoism rezim Polisario.

Dalam rilis tertanggal 27 Mei 2011 itu juga disebutkan bahwa gerakan ini terinspirasi oleh gerakan rakyat di sejumlah negara di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah yang bertujuan untuk menjatuhkan rezim yang keras kepala dan mementingkan diri sendiri. Rezim seperti ini, menurut hemat mereka, sudah sepatutnya diganti dengan rezim demokratis yang menjadikan aspirasi penghuni Sahara di Tindouf sebagai dasar pertimbangan politik mereka.

“(Bersama ini kami) mengumumkan pemisahan dari Polisario dan bertekad mengorganisir kelompok oposisi damai yang memawadahi semua kelompok kepentingan masyarakat Sahara,” tulis rilis itu.

Disebutkan bahwa kantor Koordinator Umum ini akan menggelar jumpa pers pertama mereka pada hari Senin mendatang (6/6) di Valencia Spanyol. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya