Berita

ical/ist

SMS GELAP DEMOKRAT

Beginilah Kubu Istana Membandingkan Reaksi SBY dan Aburizal Bakrie

JUMAT, 03 JUNI 2011 | 21:57 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Reaksi Presiden SBY membantah isi SMS gelap yang menjelek-jelekkan dirinya adalah tindakan yang wajar. Bila dibandingkan, reaksi SBY itu sewajar reaksi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ketika digosipkan bertemu dengan mafia pajak dari Kementerian Keuangan, Gayus Tambunan, di Bali beberapa waktu lalu.

Ketika digosipkan bertemu Gayus, Ical juga sempat marah besar dan mengancam untuk menuntut beberapa media massa ke meja hijau. Kader Golkar pun sibuk membela dan meyakinkan bahwa pertemuan itu tidak ada.

"(Dibandingkan dengan reaksi Ical) reaksi Presiden SBY dalam konferensi pers di Halim Perdanakusumah adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi," ujar salah seorang Staf Khusus Presiden, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat malam (3/6).


Dia mengingatlan bahwa dalam konferensi pers itu SBY menyampaikan tiga hal. Pertama, menyatakan SMS yang kemudian menjadi berita di berbagai media itu tidak benar. Kedua, meminta semua pihak menegakkan etika berpolitik, termasuk dalam hal ini agar segala sesuatu disampaikan secara terbuka. Terakhir, menyarankan agar perkembangan teknologi digunakan untuk hal-hal yang produktif dan positif.

Golkar yang tadinya diam, kini mulai ikut bereaksi setelah salah seorang pengurus partai itu, Indra J. Pilliang, yang mengaku menerima SMS diperiksa aparat yang berwenang.

Lantas, setelah Ramadhan Pohan menyebut inisial Mr. A sebagai salah seorang yang ikut mengirim SMS itu, giliran kader Golkar, ramai-ramai membantah rumor yang menyebut bahwa Mr. A adalah kader Golkar.

"Mencermati yang terjadi sejauh ini, saya kira semua pihak harus menahan diri dan tidak perlu bereaksi berlebihan sebagaimana menuduh Presiden SBY berlebihan menyikapi SMS itu," ujar Andi lagi.

Nah, soal urusan Mr. A, katanya lagi, Ramadhan Pohan menyampaikan hal itu bukan melalui SMS gelap. Dan karenanya polisi juga dapat meminta keterangan Ramadhan Pohan.

"Sementara siapa yang menyebar SMS gelap itu, sampai hari ini belum ada yang mengaku. Sementara aparat hukum sedang bekerja. Jadi kita tunggu saja," demikian Andi Arief.[guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya