universitas bologna
universitas bologna
RMOL. Jurusan Arkeologi Universitas Bologna di Italia tadinya percaya bahwa artefak yang mereka temukan di Jombang, Jawa Timur dan dibawa ke negeri spaghetti itu tahun 2006 lalu berasal dari 3000 SM atau berusia 5.000 tahun.
Bahkan sempat beredar dugaan bahwa benda-benda itu, bila benar berusia setidaknya 5.000 tahun, bukan tidak mungkin adalah bagian dari sisa peradaban Atlantis yang hilang yang menurut sejumlah pakar berada di wilayah Indonesia kini.
Namun hasil penelitian Universitas Bologna itu disanggah oleh tim arkeologi Universitas Indonesia yang selama sepekan lalu berada di Italia untuk ikut meneliti usia artefak-artefak tersebut.
Prof. Agus Aris Munandar, satu dari tiga ahli arkeologi UI yang ikut diundang ke Italia itu, mengatakan bahwa paling tua artefak-artefak Jombang berasal dari masa Mataram Kuno di abad ke-8 M atau sejaman dengan Candi Borobodur. Tetapi yang paling mungkin adalah berasal dari jaman Majapahit di antara abad 14-15 M.
Ketika berada di Italia, tim arkeologi Universitas Bologna memperlihat belasan artefak kepada rombongan dari Depok. Di antara yang diperlihatkan berupa gerabah, patung berbagai jenis hewan termasuk patung ulat sutra setinggi sekitar 20 cm. Juga ada simbol gunung yang disimpulkan Prof. Agus sebagai simbol Gunung Semeru di Jawa Timur. Pun ada patung-patung yang menggambarkan gerakan yoga.
Selain itu masih ada juga topeng-topeng yang memperlihatkan karakter wajah lelaki Malayan-Mongoloid dan Asiatik-Mongoloid. “Yang diperlihatkan kepada saya hanya belasan. Tapi yang saya dengar mereka punya banyak,†ujar Prof. Agus kepada Rakyat Merdeka Online yang menghubunginya Selasa siang tadi (17/5).
Tidak ada informasi yang pasti mengenai bagaimana Universitas Bologna memperoleh artefak-artefak itu. Prof. Agus hanya mendengar bahwa ketika masih di Indonesia ada arkeolog yang mengatakan bahwa artefak-artefak itu palsu, dan dianggap hanya suvenir biasa. Apalagi tampilannya sepintas mengkilat seperti terbuat fiberglas.
Tetapi, artefak-artefak itu mengkilat bukan karena terbuat dari fiberglas. Melainkan karena teknik pembuatannya yang terbilang unik.
“Setelah dibentuk dan sebelum dibakar, artefak-artefak ini ditaburi dengan serbuk perunggu terlebih dahulu,†ujar Prof. Agus lagi.
Selain masih penasaran dengan usia sebenarnya artefak-artefak Jombang itu, tim arkeologi Universitas Bologna juga berusaha membongkar misteri teknik pembuatan yang terbilang aneh dan tak lazim itu. Menurut informasi yang diperoleh Prof. Agus, arkelog dari Universitas Bologna akan membawa artefak-artefak Jombang itu ke Universitas Oxford.
“Bulan September nanti di Athena, Yunani, bila jadi, akan ada seminar internasional yang dihadiri pakar arkeologi metalurgi. Dan arkeolog dari Universitas Bologna akan mempresentasikan artefak Jombang,†demikian Prof. Agus. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57