Berita

ilustrasi/ist

Rizal Ramli: Subsidi Rakyat Dikurangi Kok Mafia Minyak Malah Dilindungi

SELASA, 17 MEI 2011 | 08:42 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menekan harga BBM adalah dengan membangun kilang minyak di tanah air. Selama ini Indonesia mengirimkan minyak mentah ke Singapura. Kemudian, mengimpor minyak jadi ke Indonesia.

Hal yang sama terjadi untuk komoditas lain yang dihasilkan Indonesia. Hampir semua, atau kemungkinan besar semua komoditas yang dihasilkan Indonesia, diekspor ke negara lain dalam keadaan mentah, dan impor lagi setelah menjadi barang konsumsi. Hal ini sama dengan memindahkan potensi lapangan kerja ke negara lain, juga membiarkan negara lain yang mengambil nilai tambah.

“Padahal kalau kita bangun kilang minyak sendiri di tanah air, maka akan terjadi penghematan yang signifikan. Bisa mencapai 40 persen. Kita tidak perlu membayar ongkos transportasi, juga asuransi,” ujar ekonom senior Dr. Rizal Ramli kepada Rakyat Merdeka Online dalam perbincangan di Selasa pagi ini (17/5).

Di sisi lain, pembangunan kilang minyak di tanah air akan menciptakan lapangan kerja yang tidak sedikit. Dengan sendirinya, itu juga mendukung kebijakan pro poor, pro job dan pro growth yang selama ini didengungkan pemerintahan SBY-Boediono.

Persoalannya adalah, walaupun mengetahui hal ini jauh lebih baik, namun pemerintah enggan dan sampai sekarang tak bisa mengambil keputusan. Mengapa?

“Karena ada yang mengambil untung dari proses ekspor minyak mentah dan impor minyak jadi itu. Yang sekarang jadi raja mafia minyak di sekitar istana adalah seseorang yang punya dua kewarganegaraan, yakni Indonesia dan Singapura. Tidak mungkin dia bisa bermain kalau tidak dilindungi, dan tidak mungkin dia dilindungi kalau tidak nyogok,” ujar Rizal Ramli.

“Jadi, kok tega-teganya. Pasokan premium rakyat dikurangi, tapi mafia minyak terus dibiarkan dan terus dilindungi,” demikian Rizal.

Penjelasan Rizal ini disampaikan menyusul rencana pemerintah mengurangi premium. Sejak beberapa waktu belakangan ini pemerintah mendorong agar semua pemilik kendaraan mulai menggunakan pertamax yang lebih mahal. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya