Berita

Jero Wacik

Wawancara

Jero Wacik: Lahirnya Libur Bersama Berawal Dari Bom Bali

SELASA, 17 MEI 2011 | 00:43 WIB

RMOL.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik menilai, kebijakan libur bersama tetap efektif. Sebab, telah meningkatkan wisata domestik dan menggerakkan perekonomian rakyat.

“Libur panjang merupakan salah satu daya dorong untuk memajukan pariwisata. Berge­rak­nya sektor pariwisata berkai­tan langsung dengan ekonomi kerakyatan. Para pedagang kecil, sopir, para penjual souvenir, lang­sung merasakan dampak eko­nomi dari bertambahnya jumlah wisatawan,” ujar Jero Wacik ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelumnya Menko Kesra, Agung Laksono menyatakan, Senin 16 Mei 2011 ditetapkan sebagai cuti bersama. Kebijakan ini diputuskan tiga menteri, yakni Menteri Agama dengan Surat Keputusan (SK) Nomor 2 Tahun 2011, SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 120/MEN/V/2011, serta SK Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SKB/01/M.PAN-RB/05/2011 tertanggal 13 Mei 2011.

“Dalam SKB tersebut dinyata­kan, dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja dan hari libur, maka cuti bersama dipan­dang perlu ditata kembali pelak­sanaannya. Untuk itu, hari Senin 16 Mei 2011 dinyatakan sebagai Cuti Bersama,” ujar Agung.

Keputusan yang diumumkan men­dadak itu, membuat sejumlah kalangan kelabakan dan bingung. Sebab, rencana kerja hari Senin (16/5) jadi berantakan semua. Bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai cuti bersama yang ditetapkan secara mendadak oleh pemerintah tidak efektif.

“Cuti mendadak ini akan me­nyulitkan pihak-pihak tertentu, baik pejabat, pihak swasta, atau­pun masyarakat umum, yang sudah membuat janji.

Rencana tersebut harus ter­tunda dan ada efek yang mengi­kuti­nya. Di mana pun tidak ada yang tiba-tiba. Pokoknya tidak efektif,” tegasnya.

Jero Wacik selanjutnya menga­takan, selain berdampak terhadap sektor pariwisata dan ekonomi, kebijakan cuti bersama yang di­tetapkan pemerintah juga cukup menggembirakan masyarakat. Sebab, selain dapat melakukan kegiatan wisata, libur panjang juga dapat dimanfaatkan untuk beristirahat dan berkumpul de­ngan keluarga.

“Saya berharap, kebijakan cuti bersama tetap dilakukan. Sebab, keputusan ini banyak manfaatnya untuk masyarakat, ekonomi ke­rak­yatan dan sektor pariwisata,” jelasnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa keputusan pemerin­tah meliburkan hari Senin (16/5) diumumkan secara menda­dak?

Program libur bersama itu dijadwalkan setiap awal tahun. Nggak ada yang mendadak. Hal ini terkesan mendadak, karena pe­netapannya diumumkan Men­ko Kesra beberapa hari sebe­lum pelaksanaan.

Namun, kita tidak perlu mem­perdebatkan tentang hal itu. Ber­dasarkan pengamatan saya, ke­bijakan ini telah membuat masya­rakat senang dan menjadi panen raya bagi pariwisata.

Apakah Kementerian Kebu­da­­yaan dan Pariwisata pernah me­la­kukan riset tentang me­ning­­katnya jumlah wisatawan dengan penambahan hari li­bur?

Pernah. Ide menambah hari li­bur berawal dari tragedi Bom Bali di tahun 2002. Saat itu, wi­sa­­tawan domestik maupun manca negara menurun drastis, sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk menambah hari libur agar masyarakat dapat ber­pergian dan berwisata. Terobo­san itu pun mem­buahkan hasil, bah­kan me­mulihkan sektor pariwisata.

Tapi, mayoritas masyarakat yang berwisata hanya kala­ngan atas?

Di saat libur panjang seperti se­ka­rang, yang berwisata kan tidak hanya orang kaya atau lapisan atas saja. Semua masyarakat dapat be­pergian dan melakukan kegiatan wisata, tapi tempatnya saja yang berbeda-beda. Yang me­miliki uang lebih banyak, mung­kin be­pergian ke Bali atau luar Jawa. Sementara mereka yang memiliki anggaran terbatas biasanya ber­wisata ke Bandung, Anyer atau tempat wisata lainnya.

Sebenarnya, masyarakat yang memiliki anggaran terbatas pun dapat pergi ke Bali atau luar Jawa, karena ada sarana trans­portasi, penginapan, serta tempat makan yang cukup terjangkau.

Bagaimana peningkatan wi­sa­ta­wan di sejumlah daerah?

Berdasarkan informasi yang saya terima, tempat-tempat wi­sata di berbagai daerah mening­kat tajam. Hal ini mengindikasi­kan bahwa yang berwisata dan memanfaatkan libur panjang ini bukan hanya kalangan atas. Mayarakat lapisan menengah dan bawah pun ikut bergembira dan berwisata.

Bagaimana soal keamanan­nya?  

Mengenai keamanan, saya su­dah mengintruksikan kepada pe­tugas di sejumlah daerah untuk ber­jaga dan siaga. Meski demi­kian, peran serta masyarakat juga sangat diperlukan untuk menjaga jalannya keamanan dan keter­tiban. Ini adalah bagsa kita dan kita harus berperan aktif untuk menjaganya.

Sejumlah daerah wisata meng­­alami kemacetan luar bisa saat libur panjang seperti ini. Pendapat Anda?

Kemacetan di sejumlah daerah wisata memang sulit dihindari. Namun, pemerintah terus beru­paya untuk mencari solusi dan me­nyelesaikan persoalan ini. Be­berapa waktu lalu, Bapak Presi­den sudah mengadakan rapat khusus dengan 6 gubernur yang tingkat kemacetan di daerahnya cukup tinggi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat persoalan itu dapat teratasi. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya