Berita

danau ranau/ist

Andi Arief: Ribuan Ikan di Danau Ranau Mati karena H2S Meningkat

SENIN, 09 MEI 2011 | 08:31 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Kematian ribuan ikan di Danau Ranau, Sumatera Selatan, dipastikan karena peningkatkan kadar asam belerang atau H2S. Untuk sementara kedua kejadian ini, peningkatan kadar asam belerang dan kematian ribuan ikan di Danau Ranau sejak beberapa bulan terakhir ini, ditengarai berkaitan dengan aktivitas seismik di sekitar kawasan itu.

Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin pagi (9/5). Dari hasil diskusi yang digelar kantor Andi Arief dengan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, disebutkan ada sejumlah isu mengenai hal ini yang masih menjadi perdebatan.

“Misalnya, darimana datangnya asam belerang tersebut? Kemudian mengapa hanya bersifat lokal saja, dan tidak menyeluruh di Danau Ranau. Apakah ada konveksi yang dipicu perubahan temperatur Danau Ranau akibat hujan. Memang masih harus didalami, banyak argumentasi scientific dari data yang belum sinkron dan belum ada titik temu,” ujar Andi.

Dengan demikian, sambung Andi, belum bisa disimpulkan bahwa Danau Ranau aktif kembali seperti Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, yang meledak tahun lalu.

Namun yang jelas, di Danau Ranau terdapat banyak sesar aktif yang terpantau oleh perangkat seismik yang dipasang di sekitar danau.

“Aktivitas sesar akan memicu peningkatan dan terkumpulnya energi di sesar-sesar sekitar Danau Ranau yang berakibat meningkatkanya release (pelepasan) H2S yang membunuh ikan-ikan di danau tersebut,” kata Andi lagi.

Salah satu sesar di sekitar Danau Ranau yang harus diwaspadai adalah sesar Liwa di Lampung Barat yang pernah aktif dan memicu gempa pada Februari 1994. Penelitian ulang perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kematangan sesar Liwa sehingga bisa diprediksi, apakah energi yang akan dilepaskannya nanti sama besar, lebih besar atau lebih lemah dari pelepasan di tahun 1994. Menurut berbagai catatan gempa Liwa di tahun 1994 menewaskan tak kurang dari 190 orang dan melukai 2.000 lainnya. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya