Berita

Imam Al-Ghazali/ist

Dunia

KABAR DARI IRAN

Pelajaran di Balik Kunjungan ke Makam Al Ghazali dan Penjara Al Rasyid

SELASA, 26 APRIL 2011 | 19:21 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah Ahl al-Bait, delegasi MUI juga diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah mazhab Sunni.

Hari ini (Selasa, 26/4), mereka berkunjung ke makam Imam Al-Ghazali dan penjara Harun Al-Rasyid. Di tempat ini, delegasi MUI berkesempatan untuk melihat lebih dekat makam sang hujjatul Islam, Al-Ghazali, dan tempat penahanan para pelaku kriminal di zaman dinasti Abbasiyyah.

"Berkunjung ke dua tempat ini memiliki nilai hsitoris bagi delegasi MUI. Selama ini, kita sudah sangat akrab dengan pemikiran-pemikiran Al-Ghazali. Banyak sudah riset dan penelitian yang dilakukan tentang Imam besar ini. Namun, sejauh ini kita belum pernah melihat makamnya. Dengan berkunjung ke sini, kita dapat memastikan secara faktual bahwa tokoh ini memang tokoh besar yang pernah dimiliki umat Islam," demikian disampaikan Ketua Komisi Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri MUI, Saleh Partaonan Daulay di sela-sela kunjungannya ke makam Imam Al-Ghazali sesaat lalu kepada Rakyat Merdeka Online yang berada di Jakarta.


Sementara itu, berkunjung ke penjara yang pernah dibangun Harun Al-Rasyid dapat mengantarkan kita pada refleksi historis betapa besarnya kejayaan Dinasti Abbasiyyah di masa pemerintahannya di kala itu.

"Banyak hikmah yang bisa digali dari kunjungan ini. Selain penguasa besar, Harun Al-Rasyid sangat populer di dunia Islam karena kontribusinya bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Di masanyalah diadakan penerjemahan karya-karya filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya ke dalam bahasa Arab. Melalui kepemimpinannyalah dunia Islam dapat membuka cakrawala baru tentang ilmu pengetahuan di masa itu. Penjara ini merupakan salah satu bukti konkrit betapa pada masa itu sistem pemerintahan sudah berjalan sangat efektif," ujar Saleh menambahkan.

Melihat perawatan yang luar biasa bagus terhadap tempat-tempat bersejarah ini, Saleh berharap pemerintah Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama terhadap situs-situs bersejarah yang bertebaran di seluruh Indonesia.[guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya