GKR Hemas/ist
GKR Hemas/ist
RMOL. Sistem yang dikembangkan pemerintahan SBY dan Boediono tidak berjalan dengan baik. Itu adalah pesan yang tersirat di balik peristiwa bom di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, hari Jumat lalu (15/4).
Demikian disampaikan Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Menurut istri Sultan Hamengkubuwono X itu, karena sistem tidak berjalan dengan baik, pelaku pengeboman dapat dengan leluasa masuk dan meledakkan bom di jantung markas aparat penjaga keamanan.
“Bila dicemati dengan baik peristiwanya, bom di Cirebon terjadi setelah adanya serangkaian peristiwa yang behubungan dengan bom, antara lain bom buku. Pada titik ini, mestinya kewaspadaan ditingkatkan secara penuh dan semua instrumen dalam sisten pertahanan semesta dijalankan untuk mengungkap,†ujar GKR Hemas.
Namun sayangnya, karena ada sistem yang tak berfungsi, maka kejadian bom di Mapolresta Cirebon itu dapat terjadi.
“Kejadian seperti ini juga mendatangkan kecurigaan masyarakat mengenai apa yang sesungguhnya menjadi prioritas, hingga keamanan dengan mudah dapat diganggu bahkan hingga di tengah markas kepolisian,†demikian GKR Hemas. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57