Berita

MOGOK MAKAN

Anand Krishna Tak Tahu Berapa Lama Bisa Bertahan Hidup

RABU, 13 APRIL 2011 | 16:00 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Setelah 36 hari mogok makan, Anand Krishna kini terbaring lemah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Putranya, Prashant, yang dihubungi beberapa saat lalu mengatakan, kondisi Anand Khrisna kini memburuk. Anand Krishna juga disebutkan kehilangan energi berbicara dan bahkan untuk membuka mata.

Prashant, yang ketika dihubungi sedang berada di luar RS Polri Kramat Jati, bercerita, bahwa tadi pagi (Rabu, 13/4) ayahnya mendiktekan kalimat yang direkam sahabat dan kerabat yang menemani.

Anand mengutip pernyataan Mahatma Gandhi, pejuang India yang juga pernah melakukan mogok makan saat menghadapi kolonialis Inggris.

"Setelah puasa selama tujuh hari, dalam keadaan lemah, Mahatma Gandhi pun mengatakan: jika Tuhan masih membutuhkan badannya sebagai alat untuk berkarya, maka ia akan tetap bertahan. Jika tidak, maka biarlah dirinya mati. Mahatma Gandhi menghadapi penjajah Inggris yang barangkali masih memiliki nurani. Kita sedang menghadapi suatu sistem yang tidak bernurani,” ujar Anand yang dituduh melakukan pelecehan seksual.

Pemilik Yayasan Anand Ashram itu mulai mogok makan setelah majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan penahanan dirinya bulan lalu (9/3). Anand mendekam di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta Timur. Malam harinya ia mulai mogok hingga hari ini.

Masih kepada sahabat dan kerabatnya tadi pagi, Anand juga mengatakan dirinya teringat pada pernyataan Bung Karno suatu kali.

“Perjuangan kita memang jauh lebih berat, karena sedang menghadapi bangsa kita sendiri, saudara-saudara kita sendiri,” ujar Anand mengutip Bung Karno.

“Saya tidak tahu bisa bertahan berapa jam atau berapa hari lagi. Badan ini boleh gugur, tapi saya yakin kelak akan ada putra bangsa yang melanjutkan perjuangan ini melawan ketidakadilan dan kebiadaban. Salam kasih, salam Indonesia!” demikian Anand.

Adapun Prashant mengatakan, kini keluarga dan sahabat Anand Krishna dilanda kekhawatiran dan kecemasan mendalam. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya