Berita

Jenderal Polisi (Purn) Sutanto

Wawancara

WAWANCARA

Jenderal Polisi (Purn) Sutanto: Teror Dilakukan Pemain Lama tapi Modusnya Dimodifikasi

RABU, 06 APRIL 2011 | 04:16 WIB

RMOL. Ancaman teror selama ini belum ditangani dengan penegakan hukum maksimal, sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi teroris.

Menurut Kepada Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Sutanto, untuk mengatasi terorisme, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu dari sisi hilir dan hulu.

“Intelijen dan aparat penegak hukum adalah hilir. Sedangkan masyarakat dan tokoh agama adalah hulu,” ungkapnya.


Dikatakan, di antara hulu dan hilir tersebut harus ada sinkro­nisasi lebih lanjut dalam upaya mengendalikan terorisme. Pihak hulu seharusnya bisa berperan dalam usaha deradikalisasi terhadap bahaya terorisme.

“Peran masyarakat dan tokoh masyarakat menjadi elemen yang penting dalam upaya deradi­kalisasi, karena pihak aparat dan intelijen bekerja pada sisi pene­gakkan hukum,” papar bekas Kapolri itu.

Berikut kutipan selengkapnya.

Bagaimana penanganan Umar Patek yang ada di Pakis­tan?
Tentu saja kita menunggu sejauh mana penanganan di sana. Kita menghormati kedaulatan Pakistan, khususnya masalah hukum. Jadi, kita menunggu tim yang sudah berangkat ke Pa­kistan.

Ngapain saja Umar Patek di Pakistan?
Kita masih mengecek dulu ke­benaran identitasnya. Setelah terungkap baru kita menempuh langkah-langkah berikutnya.

Penangakapan ini murni info intelijen atau ada pihak lain?
Semua pihak tentu saling mem­beri informasi. Seperti, Intelijen, Interpol, dan kepolisian. Semuan­nya melakukan kerja sama.

Terkait bom buku, sudah diketahui mo­tifnya?
Seperti yang selama ini dilaku­kan. Tapi mereka hanya mengu­bah strategi saja. Isunya bukan me­nga­r­ah pada salah satu agama, tetapi pelakunya mengatasna­ma­kan agama.

Pelakunya sama dengan te­ror bom sebelumnya?
Yang jelas ini dilakukan oleh pelaku-pelaku lama. Namun mereka memodifikasi dengan melakukan pendalaman dalam melakukan aksinya. Jadi, tidak ada kaitannya dengan kelompok lain seperti yang diberitakan media selama ini.

Bagaimana BIN  mengawasi sepak terjang terorisme?
Kita tentu menjaring kepada kelompok yang melakukan aksi teror dan separatis, itu yang menjadi fokus utama kami.

Bisa diperjelas?
Indonesia negara demokrasi, tapi tetap kita mengamankan negara secara efektif dengan ke­wenangan-kewenangan yang ada dan itu harus terukur. Kewe­nangan ini didasarkan pada de­mo­krasi, HAM dan hukum. Langkah-langkahnya jelas, ter­struktur dan ada sanksi.

 Sejauhmana peran BIN da­lam penangkapan teroris?
Yang menangkap bukan BIN. Tapi aparat penegak hukum. BIN hanya berkoordinasi agar pro­ses­­nya lancar, sehingga BIN menge­tahui informasi untuk pengem­bangan lebih lanjut. Dalam hal ini kami tidak mena­ngani tahan-me­nahan seseorang, itu sudah men­jadi kewenangan aparat penegak hukum.

Sebenarnya batasan kewe­nangan BIN seperti apa?
Dari rumusan dalam undang-undang itu sudah diatur. Apabila ada keputusan yang tidak sesuai dengan kewenangan yang dimi­liki BIN akan dikenakan sanksi karena jelas itu ada penyim­pa­ngan.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya