Berita

sasmito h/ist

Setelah WikiLeaks, Kini Muncul SasmitoLeaks yang Juga Menggemparkan

SELASA, 29 MARET 2011 | 21:55 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Bila dunia Barat punya WikiLeaks, Indonesia punya SasmitoLeaks. Keduanya sama-sama menggemparkan!

Dipimpin aktivis internet Australia, Julian Assange, dan diluncurkan tahun 2006 lalu, WikiLeaks merupakan sebuah organisasi non-profit yang mempublikasikan dokumen rahasia yang diperoleh dari sumber-sumber anonimus.

Adapun SasmitoLeaks adalah istilah yang digunakan untuk menyebut informasi mengenai kejahatan dan kriminalitas di dunia keuangan dan perpajakan Indonesia yang disampaikan mantan pegawai negeri Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang kini menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI), Sasmito Hadinagoro. Kurang lebih setahun terakhir, Sasmito gencar membongkar sejumlah kasus kejahatan perpajakan yang melibatkan pejabat di kementerian ini.

Sedemikian pentingnya materi yang dibocorkan Sasmito itu, sampai-sampai salah seorang tokoh nasional Indonesia yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid, merasa perlu untuk menciptakan istilah khusus itu dalam artikelnya yang dimuat di salah satu media cetak di Jakarta hari Selasa ini (29/3).

Mengawali artikelnya, Gus Solah mengutip kegemparan yang ditimbulkan oleh kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dibocorkan WikiLeaks dan menjadi pemberitaan media massa Australia. Dalam dokumen yang dibocorkan itu antara lain disebutkan kasus korupsi dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Presiden SBY dan keluarga.

Dalam survei sebuah harian yang dikutip Gus Solah, sebesar 87 persen responden mengau percaya pada informasi itu. Hanya 7 persen yang tidak percaya, adapun 6 persen lainnya mengatakan ragu-ragu.

Sebut Gus Solah, ada informasi lain yang juga menggemparkan seperti informasi yang dibocorkan Wikileaks. Namun, informasi yang dimuat sebuah majalah di Jakarta bulan Februari lalu tersebut seakan luput dari perhatian publik.

Majalah tersebut menurunkan laporan utama yang menjadi cerita sampul berjudul "Patut Diduga" Boediono Lakukan Crime Policy Terkait Pajak Bank Mandiri (BM) Rp 2,2 T. Konon majalah itu habis diborong pihak tertentu.

“Berita itu bukan berita gelap, jelas sumbernya yaitu Sasmito Hadinagoro, Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia. Karena itu informasi itu bisa kita sebut sebagai SasmitoLeaks. Dia ikut rombongan Tokoh Lintas Agama menemui Ketua KPK pada 4 Maret. Disitu Sasmito menyerahkan majalah tersebut kepada KPK. Kita tunggu bagaimana langkah KPK menanggapi laporan itu,” ujar Gus Solah. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya