Berita

ilustrasi/ist

Dewan Revolusi Dilahirkan untuk Sudutkan Tokoh Islam

MINGGU, 27 MARET 2011 | 19:39 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Isu tentang keberadaan Dewan Revolusi Islam tidak perlu dibesar-besarkan lagi. Sudah terang-benderang bahwa DRI adalah imajinasi sekelompok orang yang ingin memperburuk keadaan dan menyudutkan tokoh-tokoh umat Islam di Indonesia.

“Apalagi telah terbukti beberapa orang yang masuk dalam “kabinet DRI” sudah membantah. Legalitas konten blog DRI pun tidak bisa dipertanggungjawabkan siapa pembuatnya, kapan membuatnya dan lain sebagainya. Tujuan pembuatan blog ini tentu untuk menyudutkan citra tokoh Islam di Indonesia,” ujar Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Pusat, Mustofa B. Nahrawardaya.

Kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 27/3), Mustofa juga mengatakan, isu DRI menambah kecurigaan masyarakat bahwa ada upaya untuk mengalihkan perhatian publik dari sejumlah besar. Selain itu, seperti dalam kasus teror bom buku, dalam kasus DRI ini pun otoritas keamanan tidak dapat berbuat banyak, dan sebaliknya memperlihatkan keanehan.

Di satu sisi, aparat keamanan bisa dengan mudah “membongkar” apa yang disebut sebagai jaringan terorisme. Namun di sisi lain, aparat keamanan mendadak tumpul manakala berhadapan dengan kasus teror bom buku.

Dia juga mengatakan, meski DRI sekadar isu, namun dapat memakan korban. Kelihatannya ada keinginan untuk memojokkan tokoh besar Islam di Indonesia saat ini seperti Din Syamsuddin, Hasyim Muzadi, dan Makruf Amien. Mereka digambarkan sebagai penggerak DRI bersama Abu Bakar Baasyir, yang di dalam blog tersebut diangkat sebagai Dewan Fuqoha.

“Pembuat isu ini berharap semua tokoh Islam bisa digambarkan sebagai pendukung gerakan Islam radikal seperti Abu Bakar Baasyir maupun Habib Rizieq Sihab yang dalam DRI disebut sebagai kepala negara,” demikian Mustofa. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya