Berita

Tantowi Yahya

Wawancara

WAWANCARA

Tantowi Yahya: Yang Penting, Saya Harus dapat Tiket dari Partai Dulu

SENIN, 21 MARET 2011 | 03:05 WIB

RMOL. Perebutan kursi Gubernur Jakarta memang masih 18 bulan lagi, tapi persaingan para peminatnya kini sudah mulai terasa. Yang sudah menyatakan berminat menduduki kursi nomor satu di ibukota negara adalah Nachrowi Ramli, Ketua Umum DPD Partai Demokrat DKI Jakarta.

Selain Nachrowi, Tantowi Yahya juga ingin menjadi Guber­nur Jakarta. Jika memang ke­inginannya kesampaian, politisi Partai Golkar ini yakin betul bisa membawa Jakarta keluar dari permasalahan yang mengimpit­nya selama ini.

“Saya yakin bisa menyelesai­kan permasalahan yang ada di Jakarta dan mendapat dukungan dari masyarakat serta dari internal partai,” kata Tantowi, anggota parlemen yang juga dikenal se­bagai MC.


Dia melihat perlu ada peruba­han yang mendasar untuk menga­tasi persoalan yang terjadi di Jakarta. Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki konsep yang berbeda untuk membawa perubahan di Ibukota.

Berikut petikan wawancara dengan Tantowi.

Apa yang mendasari Anda maju mencalonkan diri men­jadi Gubernur Jakarta?
Pertama, karena ada dorongan dari beberapa kalangan di Jakarta untuk maju. Kedua, karena kere­sahan saya sebagai salah satu orang yang tinggal dan bekerja di Jakarta.
 
Apa yang membuat Anda resah?
Selama ini Jakarta didera de­ngan persoalan kemacetan, mi­nim­nya ruang terbuka publik dan juga banjir yang belum bisa di­kendalikan.

Itu yang akan Anda selesai­kan?
Alasan itulah yang mengingin­kan saya maju dalam perhelatan pilkada tahun depan. Karena be­rangkat dari keinginan tersebut, maka program utama yang akan saya lakukan apabila terpilih adalah melakukan tiga hal itu.
 
Hanya tiga masalah itu yang jadi fokus Anda?
Di samping tiga permasalahan itu, ada juga permasalahan-per­masalahan lain, seperti urbani­sasi, keamanan, kualitas udara polusi, dan kualitas pendidikan. Tetapi saya lihat itu adalah ekses dari tiga persoalan utama ter­sebut. Jadi, bila kita bisa menye­lesaikan tiga masalah itu, maka permasalahan lain secara otoma­tis bisa diselesaikan.
 
Program apa yang menjadi pro­ritas Anda?
Ketiganya akan menjadi prio­ritas saya apabila saya dipilih oleh masyarakat. Dari hasil sur­vei, ada tiga harapan atau tuntu­tan dari masyarakat. Pertama, agar Jakarta bisa lepas dari ke­macetan. Kedua, Jakarta bisa lepas dari banjir. Itu dua tuntutan utama yang harus dijawab oleh siapa pun yang terpilih menjadi gubernur nanti. Apabila saya dipilih nanti, saya akan niatkan strategi-strategi jitu dalam rangka mengatasi dua masalah itu.
 
Bagaimana  respons masya­ra­kat atas  pencalonan Anda?
Tentu saja ada pro dan kontra.  Yang menginginkan perubahan mereka akan mendukung saya. Tetapi, mereka yang kontra,  masih mempermasalahkan etnis dan soal pengalaman. Mereka tentu saja berdiri pada barisan yang tidak mendukung. Tapi, mereka yang membutuhkan darah segar dan mengimpikan tokoh yang bisa memimpin Jakarta dengan konsep yang berbeda,  akan mememilih calon seperti saya.
 
Apakah itu menjadi hamba­tan?
Tidak, karena menurut saya ini adalah sebuh realita dan dinamika yang berkembang di masyarakat yang harus kita tanggapi secara bijak. Bagi saya pembuktiannya adalah apabila kita bisa mencip­takan sebuah program dan pro­gram itu masuk akal, bukan hanya program yang hanya angan-angan. Saya rasa itu yang diinginkan oleh masyarakat, calon yang bisa memberikan solusi terkait dengan permasa­lahan mendasar yang selama ini mendera Jakarta.
 
Tentang perencanaan tim suk­ses Anda?
Kita sudah merencanakan itu dan tim sudah bergerak dengan melakukan konsolidasi internal dan juga hasil survei yang di­terima itu adalah survei yang dilaksanakan oleh partai. Dengan demikian kita sudah melakukan pemetaan-pemetaan untuk me­nge­tahui kekuatan dan kele­ma­han kita.
 
Apa yang akan Anda laku­kan?
Ada dua tahapan. Tahapan per­tama bagaimana saya bisa me­nem­bus mendapatkan tiket dari partai. Sebagaimana yang Anda ketahui, selain saya ada calon lain. Kalau kita sudah men­dapat­kan tiket dari partai, maka baru­lah kita memasuki ’pepe­rangan’ sesungguhnya. Jadi, tahap se­karang adalah, istilahnya, bagai­mana saya bisa meraih tiket itu dulu.

Sudah menentukan calon wa­kil gubernur?
Saya rasa itu masih jauh. Ke­napa masih jauh, karena Golkar sendiri kursinya tidak cukup untuk mencalonkan sendiri. Ka­rena minimum adalah 15 kursi, Golkar sendiri hanya punya tujuh kursi. Artinya, mau tidak mau Golkar harus melakukan kola­borasi atau kawin dengan partai lain. Ketika kita sudah sam­pai pada tataran itu, tan­tangan­nya adalah siapa yang menjadi nomor satu dan nomor dua. Jadi, masih sangat berliku untuk menuju ke sana.
 
Tapi, internal Golkar men­du­­kung Anda?
Bagusnya Golkar adalah partai yang moderat dan terbuka, jadi memberikan seluas-luasnya kepada semua kader untuk maju dalam pilkada. Golkar tidak per­nah membatasi-batasi, siapa saja boleh maju. Nantinya akan di­dukung oleh partai adalah calon yang memiliki elektabi­litas tinggi berdasarkan survei. Ka­rena acuan kita adalah survei, jadi siapa pun yang menda­pat­kan nilai dan hasil yang tinggi untuk konteks po­pularitas dan elektabilitas, maka itulah yang akan diusung oleh partai.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya