RMOL. Kehadiran Presiden SBY dalam Musyawarah Kerja Nasional Partai Kebangkitan Bangsa di Balai Kartini, siang ini (Selasa, 15/3) merupakan bukti visual yang memperlihatkan bahwa isi kawat diplomatik Kedubes Amerika Serikat yang dibocorkan WikiLeaks dan dibongkar pertama kali oleh media Australia adalah benar adanya.
Dalam kawat diplomatik yang bocor pekan lalu itu antara lain disebutkan bahwa Sudi Silalahi yang ketika itu adalah Sekretaris Kabinet mengintimidasi majelis hakim yang sedang memeriksa perkara perebutan kekuasaan di tubuh partai yang didirikan mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Menurut informasi yang diperoleh Kedubes AS, kepada hakim Sudi Silalahi mengatakan, memenangkan kubu Gus Dur sama dengan memberikan bantuan kepada pihak yang hendak menggulingkan pemerintahan Yudhoyono. Dokumen itu juga menyebutkan bahwa tujuan strategis kubu SBY untuk menundukkan PKB tercapai. Setelah Gus Dur tak lagi memiliki posisi yang cukup kuat, PKB pun merapat ke SBY sampai sekarang.
“Kehadiran SBY di dalam acara PKB memperlihatkan bahwa ia memang memiliki peranan dalam menggusur Gus Dur. Ini juga memperlihatkan bahwa pemecatan Gus Choi dan Lily Wahid bukan kehendak PKB sebagai sebuah partai, melainkan karena perselingkuhan politik antara Muhaimin Iskandar dengan penguasa,†ujar mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Selasa, 15/3).
Menurut Adhie, sikap Muhaimin ini akan mengundang reaksi fisik dari kalangan nahdliyin yang selama ini dipaksa menjadi pentonton yang baik.
“Setelah ini, mereka akan bergabung dengan kelompok perlawanan yang menentang pemerintahan citra SBY,†demikian Adhie. [guh]