Berita

wikileaks/ist

YUDHOYONO ABUSED POWER

Intervensi Pemerintah akan Ditelusuri dengan Serius

SENIN, 14 MARET 2011 | 13:44 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Dokumen kawat rahasia diplomat AS yang disadap WikiLeaks dan dipublikasikan dua koran terkemuka Australia, The Age dan The Sydney Morning Herald, dan juga dilansir hampir semua media massa Indonesia, bisa dibilang telah menjadi fakta hukum. Khususnya tentang pelanggaran moral atau abuse of power dan skandal korupsi.

“Oleh sebab itu, aparat hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan KPK, serta lembaga politik seperti DPR, diminta atau tidak diminta, harus proaktif bekerja melakukan pengumpulan fakta lebih banyak,” demikian kata Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online siang ini (14/3), di Jakarta.

Dia juga mengatakan, bagian yang menyebutkan pemerintahan SBY telah melakukan intervensi sejak 2006 sama sekali tidak dapat dibantah.

“Lihat saja faktanya, partai yang digagas Gus Dur dan para kiai NU sebagai kekuatan politik penyangga pluralisme dan demokrasi itu sekarang berantakan. Warga Nahdliyin yang menjadi penyangga utama partai itu, kini benar-benar seperti anak-anak ayam yang kehilangan induknya,” ujar mantan jubir presiden di era KH Abdurrahman Wahid ini.

Adhie mengaku semasa hidupnya, Gus Dur memang sering bicara soal intervensi penguasa itu dengan nada marah. Yang bikin Gus Dur marah, menurut Adhie, adalah cara penguasa yang menggunakan orang-orang yang sangat dekat dan dipercaya Gus Dur untuk menjadi tokoh-tokoh politik yang mengabdi kepada keperntingan rakyat.

“Lihat saja, orang-orang PKB yang sekarang diadopsi rezim SBY,adalah kader-kader yang dididik Gus Dur sejak mereka balita dalam politik. Sulit dipercaya bila mereka akhirnya tega menyingkirkan Gus Dur, tokoh yang semula sangat mereka hormati, yang kata-katanya bahkan mereka anggap perintah,” tutur Adhie.

Sebagai bagian dari tanggungjawab moral, sejumlah eksponen PKB akan segera menggelar forum guna menjelaskan kepada publik kronologi intervensi pemerintah SBY terhadap partai yang semula menjadi sayap politik NU itu. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya