Berita

Fadel Muhammad

Wawancara

Fadel Muhammad: Awalnya Sedikit Terganggu Tapi Kini Normal Kembali

RABU, 02 MARET 2011 | 03:29 WIB

RMOL.Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad mengaku Sedikit terganggu kinerjanya saat petinggi Partai Demokrat meminta agar menteri Partai Golkar dan PKS ditendang dari kabinet.

“Ya, wajar kalau kondisi psiko­logis saya sedikit terganggu, tapi kini sudah normal kembali. Sebab, teman-teman di kabinet maupun koalisi dapat mengerti sikap dan posisi kami. Jadi, kondisi psikologis saya kembali normal dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa,’’ ujar poli­tisi Partai Golkar itu kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta.

Berikut kutipan selengkpanya:

Bagaimana kalau reshuffle benar-benar terjadi, dan men­teri Partai Golkar diganti?

Saya tidak tahu tentang hal itu (reshuffle). Dalam politik pelem­paran isu atau wacana merupakan suatu hal yang wajar. Yang pen­ting, saya bekerja dan berjuang untuk rakyat.

Beberapa bulan terakhir, saya keliling ke berbagai daerah untuk mengejar target 2011. Bahkan, istri saya mengatakan, saya sudah tidak tahu hari Sabtu atau Minggu kerena terus bekerja.

Apa yang Anda targetkan?

Kami menargetkan, pada 2015 Indonesia menjadi produsen peri­kanan dan kelautan terbesar di dunia. Target yang sudah tercapai saat ini adalah produksi rumput laut. Produksi kita saat ini, sudah tiga juta ton. Sekarang, saya se­dang kampanye ke berbagai dae­rah untuk meningkatkan target rumput laut agar menjadi lima juta ton per tahun, sehingga kita menjadi produsen rumput laut terbesar di dunia.

Banyak pihak memprediksi, hubungan Golkar dan Demo­krat tidak bakal solid sampai 2014, bagaimana tanggapan Anda?

Komitmen kami sudah jelas, seperti disampaikan Ketua Umum kami dalam rapat DPP Golkar belum lama ini. Beliau kembali menegaskan tiga hal. Pertama, Partai Golkar akan terus mendukung Persiden SBY dan pemerintahan saat ini, hingga akhir masa jabatannya.

Kedua, Pak Aburizal Bakrie mempersilakan seluruh kader partai, jika ingin menyumbang­kan pikiran dan mengkritik peme­rintah. Namun, beliau meminta agar hal tersebut jangan menyin­dir pribadi Pak SBY.

Ketiga, jika ada inisiatif orang per orang, ketua umum meminta hal tersebut dibawa ke partai se­belum dilontarkan kepada publik. Dengan demikian, saya berke­sim­pulan hubungan Partai Golkar, Demokrat dan partai koalisi lainnya akan tetap baik hingga 2014. Saya berharap dan saya berdoa untuk itu.

O ya, Anda ikut saat pimpi­nan Partai Golkar ketemu SBY, apa yang dibicarakan?

Saat menemui Dewan Pembina Partai Demokrat Pak SBY, saya menyampaikan beberapa hal. Partama, sikap Golkar mendu­kung usulan pembentukan Pan­sus Hak Angket Mafia Pajak, karena Golkar mengikuti keingi­nan sejumlah kader Demokrat yang mendorong pembentukan pansus tersebut.

Kedua, Partai Golkar mendu­kung pembentukan pansus ter­sebut, karena ingin membenahi karut-marut persoalan pajak dan meningkatkan pernerimaan negara.

Ketiga, kenapa Partai Golkar tidak dapat menarik diri dari usulan pembentukan pansus, ke­rena kasus pajak telah di­po­li­ti­­sasi dan mencemarkan Ke­tua Umum Partai Golkar. Jadi, kalau Golkar menolak pemben­tukan pansus tersebut, Golkar akan dikesankan terlibat mafia pajak. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya