Berita

Tifatul Sembiring

Wawancara

Tifatul Sembiring: Dibuat Suasana Panas Agar PKS Ditendang

SELASA, 01 MARET 2011 | 00:10 WIB

RMOL.Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring menuding ada pihak tertentu yang membuat situasi panas pasca sidang paripurna DPR terkait hak angket mafia pajak.

“Dibuat suasana panas agar PKS ditendang dari koalisi. Saya secara pribadi tidak khawatir tentang itu. Sebab, yang menen­tukan adalah Presiden SBY,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (26/2).  

“Manuver-manuver politik geser sana, geser sini, cari posisi, nggak momentum lagi. Sekarang saatnya bersama-sama bekerja keras untuk mencapai tujuan pe­merintah,” tambah bekas Presi­den PKS itu.

Berikut kutipan selengkapnya:

Nggak khawatir diganti?

Reshuffle kabinet itu wewe­nang Presiden SBY. Itu mutlak hak prerogatif beliau. Jadi, terse­rah beliau saja. Saya sebagai Men­kominfo wajib berjuang ber­sama-sama anggota kabinet  lainnya untuk mencapai rencana kerja.

Apakah isu ini mempe­nga­ruhi kinerja Anda?

Saya tidak terpancing dengan isu reshuffle kabinet. Yang pen­ting, saya bekerja keras dan mela­kukan yang terbaik. Itu hanya pihak-pihak tertentu yang mem­buat keadaan pasca pemu­ngutan suara hak angket pajak menjadi panas. Pihak-pihak tertentu beru­saha melakukan manuver politik untuk kepentingannya masing-masing, sehingga wacana re­shuffle kabinet meluap. Pihak ter­sebut hampir setiap hari mem­bicarakan reshuffle.

Siapa pihak tertentu itu?

Yang ngomong di media itu. Tapi mereka belum baca isi kon­trak politik, tetapi rajin berko­men­tar. Ada yang baru berga­bung, tidak berjuang dan tidak keringat, ikut memanas-manasi keadaan. Ayolah bangun kema­tangan berpolitik bangsa ini. Se­mua ini harus dibangun dengan komunikasi yang baik.

Apa saran Anda melihat si­tuasi politik saat ini?

Pendukung koalisi SBY-Boediono agar tidak menonjol­kan sikap emosional yang sesaat dalam menyikapi kondisi politik yang berkembang saat ini. Yang disayangkan adalah kekuatan besar koalisi tidak dapat dikon­solidasikan untuk menyukseskan program-program pemerintah. Di saat mendatang belum tentu partai-partai mampu mewujud­kan koalisi besar seperti yang ada saat ini. Semua yang sudah ada itu harus disyukuri.

Apa yang dilakukan parpol koalisi pasca sidang paripurna DPR tekait hak angket pajak itu?

Presiden SBY sudah memberi arahan, Setgab haruslah bersikap antisipatif. Saya mengu­tip pen­dapat Presiden, kalau meng­ambil keputusan politik itu se­perti orang terjun paying. Kalau sudah loncat dari pesawat, tidak bisa kembali lagi. Jadi jangan da­da­kan terus, tiba-tiba ada ins­truksi begini dan begitu. Ba­ngun­­lah komunikasi sesuai kon­trak politik itu. Ada level pem­bina, di level menteri-men­teri dan parle­men. Komu­nikasi ini adalah kuncinya.

Apakah ke depan PKS mela­kukan perbedaan atau satu tu­juan dengan Partai Demokrat?

Harus dipisahkan. Jangan di­campur adukkan ya. Kami ber­em­pat, Menkominfo, Mensos, Menteri Pertanian, dan Menristek dari PKS ini ditugaskan oleh PKS di pemerintahan untuk menyuk­seskan program Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono. Kemudian ada satu masalah ma­fia pajak yang perlu dikomuni­kasikan antara kedua belah pihak. Saya melihat di sini, inti­nya harus ada komunikasi yang perlu ditingkatkan di sektor Se­kre­tariat Gabungan.

Kenapa selama ini kurang ko­munikasi?

Sebenarnya yang menginisiasi awalnya soal mafia pajak ini kan Partai Demokrat. Tapi dalam per­kembangannya Partai Demokrat berbalik arah, men­ca­but dukungan kepada hak ang­ket mafia pajak. Jadi, sekali lagi, ini persoalan ko­mu­nikasi. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya