Tifatul Sembiring
Tifatul Sembiring
RMOL.Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring menuding ada pihak tertentu yang membuat situasi panas pasca sidang paripurna DPR terkait hak angket mafia pajak.
“Dibuat suasana panas agar PKS ditendang dari koalisi. Saya secara pribadi tidak khawatir tentang itu. Sebab, yang menenÂtukan adalah Presiden SBY,†ujarnya kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (26/2).
“Manuver-manuver politik geser sana, geser sini, cari posisi, nggak momentum lagi. Sekarang saatnya bersama-sama bekerja keras untuk mencapai tujuan peÂmerintah,†tambah bekas PresiÂden PKS itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Nggak khawatir diganti?
Reshuffle kabinet itu weweÂnang Presiden SBY. Itu mutlak hak prerogatif beliau. Jadi, terseÂrah beliau saja. Saya sebagai MenÂkominfo wajib berjuang berÂsama-sama anggota kabinet lainnya untuk mencapai rencana kerja.
Apakah isu ini mempeÂngaÂruhi kinerja Anda?
Saya tidak terpancing dengan isu reshuffle kabinet. Yang penÂting, saya bekerja keras dan melaÂkukan yang terbaik. Itu hanya pihak-pihak tertentu yang memÂbuat keadaan pasca pemuÂngutan suara hak angket pajak menjadi panas. Pihak-pihak tertentu beruÂsaha melakukan manuver politik untuk kepentingannya masing-masing, sehingga wacana reÂshuffle kabinet meluap. Pihak terÂsebut hampir setiap hari memÂbicarakan reshuffle.
Siapa pihak tertentu itu?
Yang ngomong di media itu. Tapi mereka belum baca isi konÂtrak politik, tetapi rajin berkoÂmenÂtar. Ada yang baru bergaÂbung, tidak berjuang dan tidak keringat, ikut memanas-manasi keadaan. Ayolah bangun kemaÂtangan berpolitik bangsa ini. SeÂmua ini harus dibangun dengan komunikasi yang baik.
Apa saran Anda melihat siÂtuasi politik saat ini?
Pendukung koalisi SBY-Boediono agar tidak menonjolÂkan sikap emosional yang sesaat dalam menyikapi kondisi politik yang berkembang saat ini. Yang disayangkan adalah kekuatan besar koalisi tidak dapat dikonÂsolidasikan untuk menyukseskan program-program pemerintah. Di saat mendatang belum tentu partai-partai mampu mewujudÂkan koalisi besar seperti yang ada saat ini. Semua yang sudah ada itu harus disyukuri.
Apa yang dilakukan parpol koalisi pasca sidang paripurna DPR tekait hak angket pajak itu?
Presiden SBY sudah memberi arahan, Setgab haruslah bersikap antisipatif. Saya menguÂtip penÂdapat Presiden, kalau mengÂambil keputusan politik itu seÂperti orang terjun paying. Kalau sudah loncat dari pesawat, tidak bisa kembali lagi. Jadi jangan daÂdaÂkan terus, tiba-tiba ada insÂtruksi begini dan begitu. BaÂngunÂÂlah komunikasi sesuai konÂtrak politik itu. Ada level pemÂbina, di level menteri-menÂteri dan parleÂmen. KomuÂnikasi ini adalah kuncinya.
Apakah ke depan PKS melaÂkukan perbedaan atau satu tuÂjuan dengan Partai Demokrat?
Harus dipisahkan. Jangan diÂcampur adukkan ya. Kami berÂemÂpat, Menkominfo, Mensos, Menteri Pertanian, dan Menristek dari PKS ini ditugaskan oleh PKS di pemerintahan untuk menyukÂseskan program Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono. Kemudian ada satu masalah maÂfia pajak yang perlu dikomuniÂkasikan antara kedua belah pihak. Saya melihat di sini, intiÂnya harus ada komunikasi yang perlu ditingkatkan di sektor SeÂkreÂtariat Gabungan.
Kenapa selama ini kurang koÂmunikasi?
Sebenarnya yang menginisiasi awalnya soal mafia pajak ini kan Partai Demokrat. Tapi dalam perÂkembangannya Partai Demokrat berbalik arah, menÂcaÂbut dukungan kepada hak angÂket mafia pajak. Jadi, sekali lagi, ini persoalan koÂmuÂnikasi. [RM]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02