nanan sukarna/ist
nanan sukarna/ist
RMOL. Karier Nanan Soekarna sempat tersendat.
Dua tahun lalu, Selasa, 3 Februari 2009, sekitar pukul 10.00 WIB seribuan orang mendatangi gedung DPRD Sumatera Utara di Medan. Mereka mendesak DPRD agar membahas pembentukan Provinsi Tapanuli. Pimpinan DPRD Sumut tak menghiraukan permintaan itu.
Massa yang marah mendobrak masuk ruang rapat paripurna. Mereka membawa sebuah peti mati dan membentangkan berbagai spanduk berisi dukungan pembentukan Provinsi Tapanuli.
Melihat gelagat yang tidak baik, Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat menghentikan sidang yang tengah membahas Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah. Ia dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, RE Nainggolan, diungsikan ke ruang pimpinan yang berada persis di belakang ruangan paripurna.
Dari ruang pimpinan, sekitar pukul 11.30 WIB, Aziz Angkat diungsikan ke ruang Fraksi Partai Golkar di lantai dasar. Sejumlah anggota polisi mengawal evakuasi itu. Tetapi massa semakin beringas. Mereka melempari rombongan Azis Angkat dan menguber sampai ke ruang Fraksi Golkar.
Di tengah jalan, Aziz Angkat dicaci maki, ditarik-tarik, bahkan pukulan juga sempat didaratkan ke tubuh dan wajahnya. Tak ada satupun yang bisa menghalangi pengeroyokan itu hingga Aziz Angkat akhirnya terkapar dan dilarikan ke RS Gleagles Internasional sekitar pukul 13.00 WIB.
Massa yang marah masih berusaha menghalang-halangi ambulans yang hendak mengevakuasi Aziz Angkat ke rumah sakit. Mereka curiga Aziz Angkat hanya pura-pura sakit saja. Nyawa Aziz Angkat tak dapat ditolong. Ia meninggal dunia tak lama kemudian.
Kematian Aziz Angkat adalah pukulan telak di ulu hati karier Kapolda Sumut Irjen Nanan Soekarna. Beberapa hari kemudian dicopot dari jabatan itu dan dimutasi ke Mabes Polri.
Di Jakarta Nanan diangkat sebagai Kepala Divisi Humas Mabes Polri. Saat bom meledak di Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton di Mega Kuningan, Jakarta, Juli 2009, Nanan merupakan pejabat Polri yang paling banyak berbicara dengan media massa. Dari posisi itu, Nanan kemudian diangkat menjadi Inspektur Pengawasan Umum Mabes Polri. Namanya juga ikut meramaikan bursa pemilihan Kapolri yang lalu.
Tetapi, kala itu kematian Aziz Angkat masih menghantui karier Nanan. Untuk sementara ia harus puas di kursi Irwasum sampai Jusuf Manggabarani beranjak dari kursi Wakapolri hari ini.
Bila tidak ada aral melintang, besok Nanan akan dilantik sebagai Wakapolri definitif berdasarkan Telegram Rahasia Kapolri Jenderal Timur Pradopo nomor STR/159/II/2011, tanggal 28 Februari 2011. [guh]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
UPDATE
Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55
Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40
Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13
Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55
Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32
Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08
Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45
Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27
Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09
Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54