Berita

ilustrasi/ist

MORATORIUM HUTAN

Itulah Tanda-tanda Awal Revolusi Sosial

SELASA, 22 FEBRUARI 2011 | 07:43 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Moratorium penebangan hutan seperti yang tercantum dalam LoI antara Indonesia dan Norwegia yang ditandatangani Mei tahun lalu dapat memicu revolusi sosial. Dalam LoI itu, pemerintah Indonesia sepakat mengurangi emisi gas rumahkaca antara lain dengan menghentikan penebangan hutan di areal tertentu. Belakangan, sejumlah LSM asing mendesak agar moratorium diterapkan untuk semua hutan, termasuk hutan produksi, yang berarti akan mengganggu perekonomian nasional.

“Jika moratorium tetap dijalankan, itulah tanda-tanda awal revolusi sosial akan segera terjadi. Sebab, rakyat sudah terlalu sering dizalimi pemerintah. Pemerintah harus waspada,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo kepada wartawan di Jakarta, kemarin (Senin, 21/2).

Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara hukum lagi berdaulat, dan karenanya tidak boleh diatur-atur pihak asing. “Pemerintah jangan mau seenaknya sendiri, sementara rakyat sudah menjerit. Apa memang negara kita negara anteknya asing?” tanya dia.

Dijelaskan Firman, program MDGs atau Sasaran Pembangunan Milenium yang dirancang pemerintah mengikuti konsep besar yang digariskan PBB untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dipastikan akan terhambat bila moratorium itu tetap dilaksanakan. Indonesia, sebutnya lagi, dapat mencapai tujuan MDGs itu bila bekerja serius berdasarkan kepentingan nasional, bukan atas pesanan pihak-pihak asing, dalam hal ini negara donor dan LSM-LSM yang menjadi kaki tangan pihak asing dan perusahaan multinasional. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya