Berita

Maruarar Sirait

Wawancara

WAWANCARA

Maruarar Sirait: Ibu Megawati Tidak Tergoda Mencari Keuntungan Sesaat

KAMIS, 17 FEBRUARI 2011 | 01:16 WIB

RMOL. Presiden SBY dalam waktu dekat ini diperkirakan melakukan reshuffle kabinet. Ini demi menarik PDI Perjuangan masuk dalam koalisi.

Sejumlah kader partai ber­lam­bang kepala banteng moncong putih itu sudah siap-siap mau ber­gabung dalam kabinet, tapi dengan syarat tidak melakukan lamaran menjadi menteri.

Tapi Ketua DPP PDI Per­juang­an Maruarar Sirait menegaskan, par­tainya tidak akan tergoda ma­suk kabibet. Sebagai partai yang konsisten dan tidak pragmatis, partainya tetap berada di luar pe­merintahan hingga 2014.


“Jadi semua kader dan kon­sti­tuen partai terikat dengan itu,” te­gas­nya kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Menurut anggota DPR itu, ada pihak-pihak yang menginginkan PDI Perjuangan tidak besar tahun 2014. Makanya menggunakan ber­bagai cara untuk menggoda agar menjadi partai yang tidak kon­sisten. Salah satunya dengan ber­upaya menarik kader dan sim­pa­tisan PDIP masuk jajaran kabinet.

Namun hal itu, lanjut Maruarar, tidak akan terjadi. Sebab, PDI Per­juangan dengan Ketua Umum Me­gawati Soekarnoputri sangat ko­nsisten, tidak akan tergoda ha­nya untuk mencari keuntungan sesaat.

“PDIP itu berpikir jangka panjang, bukan jangka pendek. Jadi saya tegaskan PDIP bukan­lah partai pragmatis dan tidak transaksional,” ucapnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Saat ini makin santer kabarnya kader PDI Perjuangan bakal ma­suk kabinet, tanggapan anda?
PDI Perjuangan menjadi opo­sisi karena beberapa alasan. Per­tama, itu adalah aspirasi dari rak­yat dan konstituen PDI Per­juangan yang harus dihargai ka­rena kita adalah partai yang meng­hargai demokrasi.

Kedua, kita mengambil jalur di luar pemerintahan itu merupakan hasil kongres yang merupakan fo­rum tertinggi partai. Ketiga, di te­ngah maraknya berbagai pem­be­ritaan bahwa parpol dan politisi itu sering transaksional, mela­ku­kan politik dagang sapi. Tapi  PDI Perjuangan dengan tetap berada di luar pemerintahan untuk men­jawab bahwa tidak semua parpol dan politisi seperti itu.

Buktinya PDI Perjuangan konsisten dengan apa yang kita putuskan. Kami tidak pragmatis. Ini merupakan sumbangsih bagi kualitas demokrasi di Indonesia.

Bagaimana kalau nanti  ada kader PDIP yang masuk di ka­binet SBY?
Kalau partai itu kan ada atur­annya, organisasinya, ideo­logi­nya, hirarkinya. Nah kalau sudah m­erupakan keputusan partai, saya hanya mengingatkan saja bah­wa partai itu ada pemim­pin­nya, ada organisasinya, ada ke­pu­tusannya, ada Anggaran Dasar/Ang­garan Rumah Tangga (AD/ART)-nya. Dan kalau sebagai ka­der partai, dia harus taat terhadap apa yang saya sampaikan tadi. Kalau tidak ya, lebih bagus keluar dari PDI Perjuangan. Dan PDIP akan konsisten.

Bagaimana kalau orang itu tidak mau?
Saya akan meminta Ibu Me­ga­wati untuk memecatnya dari PDI Perjuangan. Sebab, orang itu idak loyal pada keputusan partai untuk diberikan sanksi organisasi.

Dengan konsistensi PDI Per­juangan itu, bukankah membuat Partai Demokrat makin tertarik men­jadikan PDI Perjuangan se­bagai mitra koalisi?
Menurut saya Pak SBY harus­nya senang punya mitra kita ya di DPR dan dalam politik na­sio­nal. Sebab,  kami sportif di luar pe­merintahan. Kami menjadi par­tai oposisi yang memberikan ke­bijakan-kebijakan alternatif seperti menolak kebijakan TDL, tolak impor beras.

Saya juga mengerti bahwa Pak SBY resah dengan rekan-rekan koa­lisinya yang sering tidak satu ira­ma satu kata dengan peme­rin­tah. Saya mengerti itu, dan me­lihat bahwa PDI Pejuangan konsisten dengan omongannya.

Menurut saya SBY jangan ra­gu-ragu kalau ada partai koalisi yang dianggap mbalelo ya ke­luar­kan saja dari koalisi. Lagipula tidak ada jaminan bahwa PDI Per­juangan pasti akan bergabung karena koalisinya dengan rakyat. Ja­di kita mengambil posisi be­gitu. Selama kebijakan SBY, mi­salnya TDL tidak naik, tak ada im­por beras, itu kita pasti dukung. Jadi SBY itu jangan ragu-ragu ka­lau dia merasa terbelenggu de­ngan partai koalisinya. Karena PDI Perjuangan itu juga tidak akan otomatis sama dengan partai yang dikeluarkan dari koalisi. Se­lama pe­merintah itu meng­ambil ke­bijak­an-kebijakan yang pro rak­yat dan se-ideologi dengan yang kita perjuangkan, kita akan dukung.

Beredar kabar sudah ada per­temuan antara elit PDI Per­juangan dengan Partai De­mok­rat membahas porsi kabinet?
Saya tidak mau bahas isu.

Saya mau bahas sikap-sikap partai saja, seperti yang saya sam­paikan tadi.    [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya