Berita

Heru Lelono

Wawancara

WAWANCARA

Heru Lelono: Yang Terganggu Kinerjanya Berarti Menteri Bodoh

JUMAT, 11 FEBRUARI 2011 | 05:58 WIB

RMOL. Staf Khusus Presiden Bidang Informasi, Heru Lelono menegaskan, menteri seharusnya tidak terganggu kinerjanya dengan wacana reshuffle kabinet.

“Yang terganggu kinerjanya itu berarti menteri bodoh. Masa de­ngan wacana seperti itu (reshuffle kabinet) kerjanya kendor sih,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, di Plaza Senayan, Jakarta, kemarin.

Sebelumnya Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul me­nga­takan, isu reshuffle kabinet telah mengganggu kinerja men­teri. Jadi sudah saatnya Presiden SBY bersikap tegas.


“Apakah ada atau tak ada re­shuffle kabinet perlu diungkap­kan. Jangan dibiarkan isu ini terus bergulir,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Ruhut, yang menyulut isu itu selalu saja dari kader-kader Partai Demo­krat. Ini tidaklah elok. Seakan tidak ada kekompakan di tubuh partai. Su­dah saatnya dihentikan isu seperti ini. Biarkanlah Pak SBY yang menentukannya, ja­ngan didesak-desak.

 Heru Lelono selanjutnya me­ngatakan, dengan adanya wacana reshuffle kabinet justru bagus agar para menteri bisa me­ning­katkan kinerjanya.

“Buktikan dengan kerja keras bahwa dia tidak pantas untuk direshuffle,’’ kata Heru Lelono.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kira-kira siapa yang akan di­reshuffle?
Lho, saya tidak tahu. Sebab, saya bukan Presiden. Tapi apapun putusan presiden nantinya, se­bagai Staf Khusus Presiden tentu saya tetap loyal dan mendukung keputusan Presiden.

Apa Presiden sudah melaku­kan pembicaraan terkait kabar Men­teri ESDM Darwin Saleh  akan diganti dengan Karen Agustiawan?
Belum ada. Wacana itu sangat berbahaya. Sebab, itu akan meru­gi­kan masyarakat secara luas. Karena partner internasional dan investor selalu menilai siapa menterinya. Jadi, kalau terlalu dini membicarakan siapa yang akan direshuffle, maka investor akan menunggu siapa menteri­nya, sehingga investasi dan kerja sama internasional akan terham­bat. Artinya, pembukaan lapa­ngan kerja juga terhambat.

Kira-kira kapan dilakukan reshuffle kabinet?
Saya tegaskan bahwa Presiden bisa mengganti menteri kapan saja. Tidak harus menunggu, apakah Oktober 2011 (dua tahun kabinet).

Pada Kabinet Indonesia Ber­satu (KIB )I reshuffle kabinet di­lakukan setahun pemerinta­han, kenapa KIB II lama se­kali?
Ukuran lama diukur dari mana. Ini yang harus diluruskan. Pada­hal, penilaian kinerja menteri ada dua. Pertama, kontrak kinerjanya tidak tercapai. Penilaian kontrak kerja dilakukan UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawa­san dan Pengendalian Pemba­ngunan).

 Jadi kalau ada raport merah, menurut saya agak ke­bangetan. Sebab, yang di­nilai UKP4 itu ada­lah pro­gram yang dibuat men­teri. Jadi, suka atau tidak suka hasil UKP4 itu nggak usah diper­debatkan lagi. Tapi menteri itu  bisa menjelaskan kenapa  raport merah.

Kedua, fakta integritasnya, se­perti tata krama, asusila, UUD 1945, Pan­casila, dan kerja sama de­ngan ke­men­terian lain di­lang­gar. Itu yang me­nilai Pre­si­den. Jadi, KIB II pu­nya tugas yang sangat berat dan sangat pen­ting dari Presiden. Yakni, selain Pre­siden menja­lankan RPJM (Ren­cana Pem­bangunan Jangka Menengah), Presiden juga mem­punyai target apa yang harus dicapai sebelum 2014.

Ada kesan menteri dari par­pol lebih loyal kepada partai­nya ketimbang Presiden, apa be­nar begitu?
Itu yang salah. Kenapa bertin­dak seperti itu. Padahal, kalau sudah menjadi menteri, maka loyalitasnya kepada Presiden. Jadi, tidak boleh mendua.

Memang ada partai yang ikut dalam kekuasaan, tapi sering bertindak sebagai partai oposisi. Padahal, kadernya ada di dalam pemerintah. Nah, ini sebetulnya tidak sehat.

Apa kader partai seperti itu yang direshuffle?
Itu terserah Presiden ya.  Seha­rusnya partai politik itu mawas diri. Sebab, tidak berfungsi secara benar. Jadi, kalau sikap partai politik nggak berubah, saya agak pesimis kehidupan politik bisa membaik dengan cepat.

Menurut Anda apakah re­shuffle penting?
Ya, karena ini menjadi test pen­ting. Khususnya mengenai tata kenegaraan kita. Kalau sikap par­tai politik seperti ini, saya kira perlu mengamandemen UUD 1945.

O ya, apa Anda pernah men­dengar apresiasi Presiden terha­dap kinerja para menteri?
Ya, saya mendengar. Kadang-kadang beliau ngomong  kekece­waan beliau terhadap para men­teri. Jadi, kalau kinerja menteri tidak diperbaiki, rasanya Presiden tidak salah kalau sampai melaku­kan perombakan. Sebab, apa yang diprogramkan sampai 2014 semuanya untuk masyarakat. Jadi, tolong diperhatikan itu.

Bisa disebutkan antara lain dari program itu?
Surplus beras. Itu tidak main-main. Jadi siapapun yang terlibat di dalamnya hendaknya bekerja keras, tidak bisa cuti. Jadi, kalau target itu tercapai,  maka Presiden tetap mempertahankannya.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya