Berita

ilustrasi/ist

REVOLUSI MESIR

Kualitas Intel AS Patut Dipertanyakan

SABTU, 05 FEBRUARI 2011 | 23:48 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Salah satu pertanyaan yang muncul di kalangan pejabat dan politisi Amerika Serikat menyusul gerakan perlawanan rakyat di Tunisia dan Mesir adalah: apakah komunitas intelijen AS gagal dalam memperkirakan perkembangan suhu politik di Timur Tengah?

Seperti dikutip dari CNN, pihak Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Barack Obama tidak mempersoalkan kualitas laporan intelijen yang diterimanya. Namun demikian, Jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs enggan mendiskusikan isi pembicaraan antara Obama dengan penasihat-penasihat intelijennya.

Sementara anggota Kongres mempertanyakan kualitas laporan intelijen mengenai situasi di Mesir. Ketua Komite Intelijen di Senat, Dianne Feinstein dari Partai Demokrat mengatakan, dirinya melihat persoalan serius berupa kurangnya kualitas laporan intelijen yang diperoleh AS. Senator Ron Wyden, juga dari Partai Demokrat, menyampaikan kehirauan yang sama.

Deputi Direktur CIA Stephanie O’Sullivan yang berbicara di depan Komite Intelijen Senat mengatakan beberapa kejadian terakhir di Mesir tidak dapat diprediksi sebelumnya. Menurut calon kuat Deputi Direktur Intelijen Nasional ini, pihaknya telah memperingatkan kemungkinan instabilitas di Mesir. Tetapi mereka tidak mengetahui pasti faktor apa yang akan memicu keadaan menjadi buruk. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya