Berita

Farhat Abbas

Wawancara

Farhat Abbas: Kami Mendesak Kepolisian Selesaikan Perkara Luna Maya

KAMIS, 03 FEBRUARI 2011 | 00:21 WIB

RMOL.Polisi diminta untuk menuntaskan berkas perkara Luna Maya dan Cut Tari. Tidak perlu menunggu perkara Nazriel Irham atau Ariel sampai berkekuatan hukum tetap alias inkracht.

Begitu disampaikan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hajar, Farhat Abbas, ke­pada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

“Proses saja sekarang, tidak perlu menunggu inkracht perkara Ariel. Sebab, kalau ditunggu ber­kekuatan hukum tetap, itu me­ma­kan waktu yang lama,’’ ujarnya.

Seperti diberitakan sebelum­nya, berkas perkara Luna Maya dan Cut Tari, wanita yang diduga beradegan mesum dengan Ariel dalam video mesum akan dipro­ses bila perkara Ariel sudah di­nyatakan inkracht.

“Apabila sudah (berkekuatan hukum) tetap, tentu perkara Luna Maya dan Cut Tari diproses ter­kait dalam perbuatan ikut serta. Tapi, menunggu perkaranya (Ariel) inkracht, karena per­sya­ratan P-19 itu terkait perkara po­koknya,” ujar Kepala Bidang Pe­nerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/2) lalu.

Sampai saat ini status Luna dan Tari masih belum berubah, ke­duanya masih sebagai tersangka. Status ini sudah disandang ke­duanya sejak 9 Juli 2010 lalu.

Sedangkan Ariel telah divonis bersalah di Pengadilan Negeri Bandung dengan hukuman  pen­jara 3,5 tahun dan didenda Rp 250 juta. Rencananya, Ariel akan me­lakukan upaya banding ke Penga­dilan  Tinggi Jawa Barat.

“Sekarang yang bersangkutan melakukan banding. Tentu, kami masih menunggu proses selan­jutnya,” ujarnya.

Farhat Abbas selanjutnya mengatakan, kalau menunggu perkara Ariel sampai inkracht, bisa memakan waktu tiga tahun. Ini tentu terlalu lama, nanti rakyat malah bisa lupa.

“Jadi, proses saja sekarang, sehingga perkara Luna Maya dan Cut Tari juga bisa cepat diselesai­kan,’’ katanya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa kepolisian berpen­da­pat seperti itu?

Itu bukan permainan dari ke­polisian. Tapi mungkin itu karena kesibukan dari kepolisian. Tolong kasus ini diperhatikanlah, segera bentuk tim khusus.

Buat apa tim khusus itu?

Coba diteliti, mana tahu ada penyidik yang ada hubungannya dengan famili Luna Maya. Kalau ada kaitannya, ya diganti saja penyidik tersebut.  

Dengan keterangan polisi se­perti itu, apa yang Anda laku­kan?

Rencananya Jumat (4/1) kami mau menanyakan itu kepada Mabes Polri. Kenapa mengambil putusan seperti itu terhadap per­kara Luna Maya dan Cut Tari. Ha­rusnya mereka sama-sama di­proses tanpa pandang bulu. Mereka kan sama-sama pelaku, dan kasus Ariel sudah divonis bersalah. Jadi, kami mendesak kepolisian agar perkara Luna Maya dituntaskan secepatnya. Ini demi keadilan, jangan hanya Ariel saja yang dipenjara.

Bagaimana cara Anda me­nun­tut keadilan itu, apa bentuk konkritnya?

Kita tentu melakukan desakan-desakan, tapi kalau nggak di­dengar­kan, tentu bisa melakukan langkah-langkah lain. Seha­rus­nya kasus ini cepat dituntaskan, apalagi Ariel sudah divonis ber­salah.  Ini kan bukti keberhasilan penyidik. Seharusnya ini mem­permulus jalannya perkara Cut Tari dan Luna Maya.

O ya, dengan vonis 3,5 tahun untuk Ariel, bagaimana komen­tar Anda?

Menurut saya hukuman 3,5 tahun sudah cukup adil. Seharus­nya mereka menerima saja, dan semoga bertobat, sehingga Ariel kembali ke jalan yang lurus. Siapa tahu dalam menjalani bisa dapat remisi atau bebas bersyarat. Ariel memang pantas dihukum penjara. Kalau sampai diputus­kan bebas, saya rasa itu hanya mimpi-mimpi orang yang berpi­kiran porno dan cabul. Laporan resmi kita kan memang Ariel dan Luna, kalau untuk Cut Tari kan memang dia sudah mengaku. Tari selama ini saya nilai tak berbelit-belit dan sudah terlihat itikad baiknya.

Bagaimana Anda melihat sikap Luna selama ini?

Luna kelihatannnya ketakutan. Khawatir masuk penjara. Maka­nya dia sepertinya terlihat terte­kan. Ibaratnya makan buah sima­lakama, kalau tidak membela Ariel dia salah, membela juga semakin parah.  

Seharusnya bersikap bagai­mana?

Seharusnya Luna berkara jujur saja, mengaku apa adanya. Sam­pai sekarang kan Luna tidak mengaku yang beradegan porno. Bahkan orang-orang Luna itu malah menantang LSM Hajar untuk membuktikannya. Kalau Luna mau mengaku, saya yakin akan banyak tawaran kerja yang mengalir. Siapa tahu, dengan mengaku dan menyesal, jobnya semakin banyak. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya