Berita

Rustriningsih

Wawancara

Rustriningsih: Kalau Dipecat Dari Kader PDIP Saya Berjanji Lakukan Perlawanan

JUMAT, 28 JANUARI 2011 | 00:54 WIB

RMOL.Petinggi PDIP bisa saja ‘gerah’ atas manuver Rustriningsih yang bersedia memimpin Nasional Demokrat (Nasdem) di Jawa Tengah, tapi tidak bisa seenaknya memecat dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Sebab, menurut Wakil Guber­nur Jawa Tengah tersebut, tidak ada aturan partai yang dilanggar. Nasdem bukan partai politik.  

“Kalau dipecat dari PDIP, saya berjanji lakukan perlawanan ka­rena saya merasa tidak me­langgar aturan partai,’’ tegas bekas Ketua DPC PDIP Kebumen itu.

Sebelumnya, Sekretaris PDIP Jawa Tengah Agustina Wilujeng ke­cewa atas keputusan Rustri­ning­sih yang bersedia memimpin Nasdem Jawa Tengah.

“PDIP sudah berikan yang ter­baik pada beliau (Rustrining­sih), tapi masak enggak cukup,” kata­nya. Dia menyatakan kader PDIP dilarang masuk Nasdem.

Melalui PDIP, Rustriningsih menjadi Bupati Kebumen perio­de 2000-2005 dan 2005-2008, ser­ta Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013.

Rustriningsih selanjutnya menga­takan, pihaknya berencana mengirim surat kepada DPP PDIP di Jakarta agar tidak ada salah persepsi terkait langkahnya memimpin Nasdem di Jawa Tengah.

“Kalau diminta untuk klarifi­kasi, ya pasti saya menyanggu­pinya. Sebab, itu menjadi ke­wa­jiban saya sebagai kader PDIP,’’ ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kalau disuruh membuat pen­­je­lasan kepada DPP PDIP kenapa menjadi pengurus Nas­dem, apa Anda menyanggu-pinya?

Ya. Kalau itu diminta, tentunya saya sebagai kader, harus siap memberikan laporan itu.

Apa kira-kira point-point da­­lam surat penjelasan itu?

Ya,  klarifikasi seperti apa yang dibutuhkan DPP PDIP. Tapi kalau itu diminta ya. Kalau nggak di­minta, tentunya saya nggak be­rani dong.

Petinggi PDIP menyesalkan kenapa Anda memimpin Nas­dem di Jawa Tengah?

Perlu dipahami bahwa Nasdem bukan partai politik. Bahkan di Diklat PDIP dan Rapimnas PDIP sempat disampaikan bahwa ideal­nya para kader PDIP harus ba­nyak beraktifitas di organisasi masyarakat. Yang saya lakukan itu bagian dari permintaan itu. Jadi, nggak ada yang salah kan.

Apa Anda sudah mengetahui, kalau petinggi PDIP kecewa?

Saya cuma baca di koran saja.

Anda dibesarkan oleh PDIP, ke­napa malah memimpin Nas­dem,  apa  kecewa ya?

Dalam hal memperkuat yang dikeluhkan PDIP, bahwa 2014 juga harus lebih baik hasilnya. Terkait dengan meningkatkan suara, sebetulnya kepuasannya ada­lah bagaimana eksistensi partai bisa dekat dengan rakyat dalam arti memberikan manfaat. Saya kira terkait dengan itu, ham­pir semua organisasi masyarakat maupun partai juga memiliki tujuan yang sama.

Anda sepertinya mengkhia­nati PDIP?

Saya tegaskan bahwa tidak ada yang berubah pada diri saya, seperti selama ini dikenal publik. Saya tetap seorang kader PDIP yang sedang mengabdi bagi negeri untuk memajukan masya­rakat Indonesia di Jateng. Ini bu­kan pilihan, tetapi suatu gerakan membangun sinergisitas dalam memajukan negeri.

Apa Anda siap kalau dipecat dari kader PDIP?

Saya berjanji akan melakukan perlawanan karena merasa tidak melanggar aturan partai. Upaya yang akan dilakukannya adalah dengan mengirimkan surat penje­lasan terkait keikutsertaanya ke Nasdem kepada pengurus pusat PDIP.

Apa Anda sebelumnya per­nah mendapat SK dari DPP PDIP?

Pernah. Pada tahun 2000 lalu. Saat itu, saya dilarang merangkap jabatan yakni sebagai Ketua DPC PDIP Kebumen sekaligus Bupati.

Keyakinan saya, jabatan pun­cak eksekutif membutuhkan back up dari partai. Karena merasa tidak bersalah, saat itu saya men­coba melawan SK itu. Kemudian  saya mendapat dukungan akla­masi dan ditunjuk sebagai forma­tur tunggal melalui proses pemi­lihan. Saya pun kemudian di­lantik menjadi Ketua DPC PDIP dan Bupati Kebumen.

Bagaimana kalau mendapat SK lagi dari DPP PDIP?

Saya yakin, SK tidak semba­rangan dikeluarkan. Sebab, apa yang diduga DPP tentang Nas­dem tidaklah seseram yang di­bayangkan. Tentu butuh waktu menjelaskan tentang Nasdem ke DPP PDIP, tapi tetap akan saya lakukan.

Kenapa sih Anda mau me­mim­­pin Nasdem?

Nasdem sebuah organisasi masyarakat. Jadi, tidak ada la­rangan terkait dengan partai. Kecuali kalau Nasdem itu sebuah partai, baru saya tidak mau. Se­bab, itu melanggara aturan partai yang tidak boleh beranggotakan partai politik ganda.

Apa sih yang membuat Anda tertarik dengan Nasdem?

Kita lihat sekarang ini banyak file yang kita temui. Sedangkan kalau tertulisnya semua­nya ba­gus. Undang-undang, regulasi di pemerin­tahan, dan tatanan aturan yang ada, saya lihat cukup ba­gus. Tinggal bagai­mana itu bisa dilak­sanakan oleh pemerin­tah. Jadi, tidak hanya menjadi suatu yang di­wacanakan. Tapi harus dilak­sanakan, terkait deng­an kon­sis­ten­si, integritas, dan kejujuran.

Inilah yang perlu didorong untuk saat ini. Sehingga kondisi yang kita lihat sekarang ini kan, ibaratnya orang yang berbuat tidak semestinya malah dianggap wajar. Tapi yang mencoba lurus untuk idealis malah dianggap tidak wajar. Nah, ini kan suatu kondisi yang terbalik. Mestinya, kita yang peduli untuk sa­ling meng­ingat­kan. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya