Berita

Tifatul Sembiring

Wawancara

WAWANCARA

Tifatul Sembiring: Kami Terus Lakukan Pengawasan Agar Situs Porno Tak Bisa Diakses

SENIN, 24 JANUARI 2011 | 03:30 WIB

RMOL. Setelah Research In Motion (RIM) BlackBerry memenuhi komitmennya untuk memblokir seluruh jaringan situs porno, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring berupaya agar dibangun server di sini.

“RIM mengakui Indonesia seba­gai pangsa pasar terbesarnya di Asia. Mereka bilang akan mem­­pertimbangkan pembangu­nannya di Indonesia. Nah, kalau relay server ini jadi dibangun di sini, tarif BlackBerry bisa turun. Jadi, menguntungkan rakyat kan,’’ ujar Tifatul Sembiring ke­pada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Dikatakan, RIM BlackBerry telah memenuhi komitmennya untuk memblokir seluruh ja­ringan situs porno yang masuk ke Indo­nesia. Pusat informasi data­base BlackBerry yang ber­kantor di Ka­nada ini memastikan 100 persen patuh pada ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11/2008  Ten­tang Infor­masi dan Transaksi Elektronik (ITE).


“Oh iya dong. Itu kan perintah Undang-Undang. Undang Un­dang ITE mengatakan bahwa penyelenggaraan telekomunikasi Indonesia itu tidak boleh men­distribusikan contain pornografi. Itu larangan ya,’’ ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mem­beri batas waktu hingga 21 Ja­nuari kepada RIM agar menutup akses pornografi dalam komuni­kasi perangkat BlackBerry. Pe­me­rintah akan memberlakukan proses hukum kepada RIM apa­bila tenggat waktu tersebut di­abai­kan. “Proses hukum bisa berujung di pencabutan. Dua minggu itu sampai tanggal 21 Januari 2011,” ujar Tifatul.

Selain meminta penutupan ak­ses pornografi, menurut Tifatul, pemerintah juga meminta RIM agar membuka server di Indone­sia, sehingga aparat hukum di Indonesia bisa melacak kebera­daan pelaku kejahatan, khusus­nya pelaku tindak pidana korupsi. RIM, lanjut dia, tidak berhak men­dapatkan keistimewaan ka­rena semua operator teleko­munikasi di Indonesia harus mematuhi dan menghormati hukum yang berlaku di Indone­sia. “Tidak ada toleransi. Masa sama dalam negeri kita tegas, masa sama asing tidak boleh,” katanya.

Sayangnya, ketika dimintai tanggapannya soal sanksi yang akan diberikan jika RIM me­langgar komitmennya, Tiffatul tidak menjelaskan secara ekspli­sit. Yang jelas, Menteri PKS ini bersama jajarannya akan menga­wasi agar situs porno jangan sam­pai masuk dalam jaringan Black­Berry. “Ya kita awasi sajalah,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Semua ketentuan yang di­minta kepada RIM BlackBerry apakah semuanya sudah terpe­nuhi?
Kalau blokir itu sudah dilaku­kan oleh mereka. Sekarang situs-situs pornografi sudah tidak bisa lagi diakses melalui BlackBerry. Artinya sesuai dengan komitmen mereka. Kan pemerintah mem­beri­kan batas waktu sampai 21 Januari mereka sudah melakukan pemblokiran terhadap situs-situs porno.

Ke depannya bagaimana me­kanisme  pengawasannya,  apa perlu membangun server di In­do­nesia?
Itu urusannya mereka. Yang penting BlackBerry tidak bisa muncul pornografi itu. Soal teknisnya bagaimana, itu urusan pihak RIM. Yang penting kalau beroperasi di Indonesia tidak bisa mendistribusikan contain porno­grafi. Jadi, kami terus lakukan pengawasan agar situs porno tidak bisa diakeses di BlackBerry.

Jadi 100 persen RIM mene­rima permintaan Kemenko­minfo?
Oh ya dong. Karena itu kan perintah Undang-Undang  No­mor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) mengatakan bahwa penye­lenggaraan telekomunikasi Indo­nesia itu tidak boleh mendistri­busukan contain pornografi. Itu larangannya. Jadi harus dipatuhi tanpa terkecuali.

Kerja sama dengan RIM itu apakah hanya sebatas pemblo­kiran situs pornografi?
Komitmen dia yang lain itu bisa saja. Tapi yang kita kasih batas per-21 Januari itu kan pornografi. Komitmen mereka yang lain terkait dengan pemba­ngunan server di Indonesia. Ini tentu untuk kepentingan sean­dai­nya aparat hukum melaku­kan penyelidikan terhadap suatu kasus. Itu Bisa dilakukan. Nah sekarang kan Black­Berry tidak bisa.

Pembangunan ser­ver itu bagaimana?
RIM akan membuka node re­gional network aggregator di Asean. RIM mengakui Indonesia seba­gai pangsa pasar ter­besarnya di Asia. Mereka bilang akan mem­pertimbangkan pemba­ngu­nannya di Indonesia. Nah, kalau repeater atau relay server ini jadi dibangun di Indonesia, tarif BlackBerry bisa turun, tenaga kerja lokal bisa terserap, dan kita juga lebih mudah untuk melaku­kan lawful interception.

Pengawasan seperti apa yang kelak dilakukan Kemenko­min­fo untuk memastikan bahwa akses Black Berry sama sekali tak ada pornografi?
Ya kita awasi nanti. Kita awasi dengan sebaik-baiknya.

Apa akan ada tindakan serius jika RIM melanggar komit­men­nya?
Kita awasi saja dulu. Nanti kalau nggak komitmen, ya kita larang saja.

UKP4 belum lama ini menye­rahkan hasil evaluasi menteri  ke Presiden, apa sudah tahu apa hasil penilaiannya terhadap Kemenkominfo?
Tidak tahu saya. Satu-satu dulu ya. Evaluasi nanti dulu.

Tapi yang jelas Kemenko­minfo raportnya tidak merah kan?
Kita bicara masalah RIM dulu, evaluasi nanti ya.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya