Berita

ADOLF HITLER/IST

Indonesia Bisa Terjerumus Seperti Jerman di Era Hitler dan Nazi

MINGGU, 14 NOVEMBER 2010 | 10:18 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Masyarakat diharap tidak mendiamkan dan menganggap biasa berbagai persoalan yang berkembang di tanah air, yang untuk jangka waktu pendek maupun panjang dapat merugikan dan bisa mengancam pondasi kehidupan bernegara.

Akan berbahaya bila politik pencitraan yang dimainkan pemerintah tanpa terlalu serius menyelesaikan persoalan dipandang sebagai hal yang sudah semestinya. Pandangan seperti ini tentu tidak bisa terus dipertahankan.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli mencontohkan apa yang terjadi di Jerman setelah Perang Dunia Pertama berakhir dan menjelang Perang Dunia Kedua.

“Mengapa Adolf Hitler dan Nazi pernah begitu berkuasa di Jerman, negeri yang dikenal melahirkan banyak filsuf, juga masyarakatnya dikenal religius?” tanya Rizal Ramli ketika berbicara dengan tokoh-tokoh agama di Pondok Pesantren Tebuireng, di Jombang, Jawa Timur, kemarin (Sabtu, 13/11).

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan ini, dan disimpulkan bahwa Hitler dan Nazi bisa begitu berkuasa, antara lain, karena masyarakat Jerman yang sebelumnya dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian memilih berdiam diri dan tidak memberikan perlawanan.

“Hal itu juga yang sedang kita alami sekarang. Kalau masyarakat diam dan membiarkan saja berbagai ketidakadilan, pemiskinan dan praktik criminal policy yang dilakukan pemerintah,” ujar Rizal.

Menurutnya, kasus Gayus Tambunan dan mafia pajak lainnya, juga kasus penjualan saham PT Krakatau Steel, terjadi karena masyarakat berdiam diri dan menganggap itu semua sebagai hal yang biasa.

“Begitu juga dengan megaskandal Centurygate yang sebetulnya sudah jelas siapa pejabat yang terlibat,” demikian Rizal. [guh]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya