RMOL. Tak seperti Jakarta, Jombang jauh dari hiruk pikuk politik. Di tempat seperti ini, berbagai diskusi bertema kebangsaan dan keprihatinan terhadap berbagai kondisi dapat dilakukan.
Demikian kata Soetrisno Bachir, saat peresmian gedung Yusuf Haysim dan aula Bachir Ahmad di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, di Jombang, Sabtu (13/11). Dalam peresmian itu sejumlah tokoh, seperti Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Dr. Rizal Ramli dan tokoh agama seperti Ketua KWI Mgr. Martinus Situmorang juga hadir.
"Nanti dikira kita mau makar," kata Soetrisno disambut tawa hadirin.
"Kalau di Jakarta ke tempat pertemuan sudah emosi karena macet. Sehingga yang ada jatuhkan SBY saja," sambungnya.
Soetrisno juga merasa perlu mengatakan bahwa dirinya hadir bukan sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) karena sudah lengser dan bahkan sudah mengundurkan diri dari PAN.
Dia pun mengatakan belum tahu apakah akan bergabung dengan partai politik lain atau mendirikan partai politik baru.
Nama gedung yang diresmikan hari ini diambil dari nama mantan Pengasuh Ponpes Tebu Ireng, KH Yusuf Hasyim yang meninggal dunia 2007 lalu. Yusuf Hasyim adalah salah seorang anak dari pendiri NU Hasyim Ashari, dan paman dari Abdurrahman Wahid. Sementara aula di lantai tiga gedung itu diberi nama ayahanda Soetrisno Bachir, Achmad Bachir.
"Saya ingin mendirikan partai bersama keluarga almarhum Gus Dur," demikian Soetrisno yang mengaku semasa kuliah dulu sering menghabiskan waktu berdiskusi dengan Gus Dur.
[guh]