"Musi sebagai ikon pariwisata Sumsel bisa menggaet lebih banyak wisatawan, asal tidak dieksploitasi dan menjadi wisata ramah lingkungan," kata Arief dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (11/11).
Arief meminta penyelenggaraan event ini lebih baik lagi. Caranya, pemerintah dan masyarakat harus menjaga kelestarian alam dan kebersihan di Sungai Musi. Dengan kelestarian yang terjaga, para wisatawan akan datang berduyun-duyun ke sana. Dengan cara itu, tidak mustahil Musi akan seperti Sungai Thames.
"Saya kenalkan triboatton di London, Inggris. Di sana sungai menjadi beranda di rumah mereka (masyarakat). Di Indonesia belum seperti itu. Saya harapkan 2018 sudah jadi," katanya.
Arief juga ingin menjadikan Musi sebagai icon wisata di Sumatera Selatan. Musi harus menjadi seperti Borobudur di Yogyakarta atau Danau Toba di Sumatera Utara.
"Setiap destinasi wisata harus punya icon. Icon Palembang dan Sumsel adalah Sungai Musi, dan ini harus dijaga karena ketika menjadi icon maka turis asing akan mudah mengenal destinasi wisata itu," katanya.
Harapan Pemprov Sumsel, "Event ini bisa memberi kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat sekitar Sungai Musi. Fasilitaspun telah disiapkan yang lebih lengkap dibanding tahun-tahun lalu," tutur Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki di tempat yang sama.
[adv/us]